JK Sentil Andi Mallarangeng

Kamis, 02 Juli 2009 – 22:41 WIB

JAKARTA -- Jusuf Kalla lihai memanfaatkan momen debat capres putaran terakhir yang digelar di Jakarta, Kamis (2/7) malam, untuk menangkis isu-isu aktualMeski tidak secara langsung menyebut nama Andi Malarangeng, namun tampaknya JK ingin menyentil jubir Presiden SBY itu

BACA JUGA: Pendiskreditan Orang Sulsel Dibantah Mallarangeng

Omongan Andi yang menyebut orang Bugis belum saatnya menjadi pemimpin, ditanggapi JK.

Pada awalnya, penjelasan JK masih normatif bahwa kekuatan bangsa ini justru karena banyaknya perbedaan
"Lambang Bhinneka Tunggal Ika berada di atas gambar presiden dan wakil presiden

BACA JUGA: Andi Mallarangeng Dikecam Banyak Pihak

Gambar presiden dan wakil presiden bisa diganti-ganti, tapi lambang Bhinneka Tunggal Ika tidak bisa diganti," kata JK, entah apa maksudnya.

JK melanjutkan dengan kalimat yang masih datar
Tapi, tiba-tiba intonasi kalimatnya naik

BACA JUGA: SBY Sebut 5 Problem Otda

"Siapapun boleh memimpin bangsa iniKalau ada yang mengatakan suku tertentu tak boleh jadi presiden, sangat berbahayaKita balik ke jaman rasialis," kata JK terlihat sangat serius.

Disebutkan, anggapan bahwa hanya suku tertentu yang bisa menjadi presiden, akan mengganggu kebhinnekaan yang jadi kekuatan bangsa ini"Mari berpikir jernih, bukan berpikir picik," tandasnya, dengan intonasi yang makin tinggi.

Berupaya untuk fokus ke persoalan yang ditanyakan moderator, JK berpendapat, untuk mengurangi kecenderungan mitos putra daerah di era otonomi, perlu kebijakan terobosanDia mengusulkan, harus ada pegawai yang berstatus sebagai pegawai nasional, yang siap untuk dimutasi ke daerah mana saja"Pegawai golongan empat misalnya, dia harus bisa dipindah-pindahkan ke mana saja," terangnya(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY dan JK Sepakat Otda Perlu Dievaluasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler