Denny JA Dinilai Pengkhianat Intelektual

Jumat, 03 Juli 2009 – 10:41 WIB
JAKARTA – Gara-gara menjadi motor kampanye pilpres satu putaran, Denny JA mendapat kecaman keras dari Fadjroel Rahman"Denny itu pengkhianat intelektual," kata Fadjroel dalam diskusi Pro Kontra Polling Politik atau Politik Polling dan Pilpres Satu atau Dua putaran di Hotel Sofyan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (2/7).

Menurut Fadjroel, kampanye pilpres satu putaran merupakan pembusukan ilmiah dan pembusukan politik

BACA JUGA: JK Sentil Andi Mallarangeng

Dalam musim kampanye seharusnya yang didorong adalah perdebatan program.

Dia menyarankan Denny menggunakan anggaran yang diperolehnya untuk menonjolkan program SBY-Boediono
"Biar pilpres satu putaran bukan karena diiklankan begitu, tapi karena pilihan publik

BACA JUGA: Pendiskreditan Orang Sulsel Dibantah Mallarangeng

Model judi togel begini harus ditolak," tegas mantan aktivis yang kini memimpin Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan (Pedoman).

Fadjroel menduga intensitas kampanye pilpres satu putaran yang kian tinggi belakangan ini, karena kubu SBY-Boediono mulai terpojok
Terutama setelah ‘warna ideologi’ neolib Boediono mulai terlihat.

Dalam debat cawapres, ungkap Fadjroel, Boediono mendukung penjualan BUMN dengan argumentasi agar pengelolaannya lebih efektif, efisien, dan transparan

BACA JUGA: Andi Mallarangeng Dikecam Banyak Pihak

Mantan Gubernur BI itu juga cenderung ingin  mempertahankan UU BHP (Badan Hukum Pendidikan).

Belum lagi, imbuh Fadjorel, Jusuf Kalla yang agresif  membuka sosok BoedionoMisalnya, soal penolakan Boediono saat menjadi Menko Perekonomian untuk menjamin megaproyek PLTU berkapasitas total 10 ribu megawattSementara di lain sisi, Boediono ngotot agar pemerintah memberi jaminan perbankan untuk mengamankan aset yang nilainya lebih dari Rp600 triliun milik 60 ribu orang.

"SBY-Boediono mulai terpojokMakanya, untuk menghilangkan perdebatan program, mereka main di citra dan intensifkan iklan satu putaran," tandas Fadjroel.

Ketika dikonfirmasi, Denny JA mengatakan, soal kampanye, setiap orang bebas memilih isu, asal tidak melanggar UU Pemilu"Justru aneh ngatur-ngatur isu kompetitor," kata Denny yang mendirikan Lembaga Studi Demokrasi (LSD) yang bertugas khusus mengkampanyekan pilpres satu putaran.

Tapi, isu satu putaran dianggap strategi untuk menutupi perdebatan yang lebih substantif? "Sekali berkomitmen dengan demokrasi, setiap orang boleh memilih isu debatnya sendiri yang dianggap paling menarik," jawabnyaDenny merasa kampanye satu putaran telah menjadi isu yang paling banyak menjadi perhatian dan diperdebatkan.

"Semua capres, tim sukses, pakar, sampai lembaga survei ikut menanggapiSampai ada yang bikin iklan palsu, pakai foto saya," cetusnya, lantas tertawa.

Selaku intelektual, Denny mengaku ingin melibatkan diri secara langsung mendorong konsolidasi demokrasi dan pemerintahan yang kuat
"Saya intelektual modernSedangkan, Fadjroel itu intelektual konservatif," ujar Denny yang juga menjabat Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) itu(pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Sebut 5 Problem Otda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler