jpnn.com - JAKARTA - Wakil presiden (wapres) terpilih 2014-2019, Jusuf Kalla (JK) memberi isyarat bahwa Partai Golkar yang saat pemilu presiden (pilpres) lalu ikut mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa akan segera berbalik arah dan mendukung pemerintahannya bersama presiden terpilih, Joko Widodo. Hal itu disampaikan JK saat hadir di acara perayaan hari lahir (harlah) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke-16 di Jakarta, Rabu (23/8) malam.
JK mengatakan, persamaan antara PKB dan Golkar adalah selalu berada di dalam pemerintahan. "Walaupun sekarang (Golkar) kalah sedikit, pasti nanti akan bersama-sama juga," katanya.
BACA JUGA: Asosiasi Dosen Desak SBY Sikapi Kecurangan di Pilpres
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu lantas menyinggung sifat dasar partai politik yang tidak bisa jauh dari kekuasaan. Menurutnya, tidak ada partai yang didirikan untuk menjadi oposisi.
JK pun menilai wajar jika Golkar akhirnya merapat ke Jokowi-JK. "Oposisi itu kecelakaan, karena tidak menang lalu jadi oposisi," ujarnya.
BACA JUGA: Kawan Jokowi Gagas Dimulainya Revolusi Mental
Seperti diketahui, Partai Golkar mengusung pasangan Prabowo-Hatta. Namun, setelah kekalahan pasangan nomor urut 1 itu, Golkar diprediksi segera merapat ke kubu pemenang. Mengingat, Jusuf Kalla adalah politisi senior dan mantan ketua umum partai yang kini dipimpin Aburizal Bakrie itu.
Entah kebetulan atau tidak, di acara harlah PKB malam ini hadir dua petinggi partai pengusung Prabowo-Hatta. Mereka adalah Bendahara Umum Partai Golkar, Setya Novanto dan Ketua Fraksi PAN di DPR RI, Tjatur Sapto Edi.
BACA JUGA: Jokowi Doakan PKB Jadi Partai Terbesar Kedua Setelah PDIP
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam sambutannya sempat menyinggung kehadiran Novanto dan Tjatur. Menurut Paloh, kesediaan keduanya datang dalam acara harlah PKB adalah itikad baik yang harus dihargai.
"Kalau saudara saya Setya hadir mewakili Golkar dan Pak Tjatur Sapto Edi mewakili PAN, tentu merupakan itikad baik yang harus kita terima," ucap Paloh. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Akui PKB Kuasai Suara Kiai dan Santri
Redaktur : Tim Redaksi