Jogo Tonggo, Program Ganjar yang Meringankan Beban Warga Terdampak Covid-19

Senin, 04 Mei 2020 – 14:55 WIB
Jogo Tonggo, mayoritas pemuda menggalang dana bantuan untuk warga sekitar yang terdampak covid-19. Foto: Ist

jpnn.com, JEPARA - Program Jogo Tonggo yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ini mulai dijalankan di sejumlah desa di Kabupaten Jepara.

Mereka yang mayoritas pemuda menggalang dana bantuan untuk disalurkan kepada warga tidak mampu atau terdampak COVID-19.

BACA JUGA: Daerah Lain Sibuk Mengajukan PSBB, Wali Kota Semarang Pilih Usul Jogo Tonggo

Di Desa Kendengsidialit, Kecamatan Welahan, bahkan telah terbentuk sukarelawan penanganan COVID-19.

Mereka membuka donasi bagi siapapun untuk turut memberikan bantuan. Mulai dari masker, pengadaan cairan desinfektan, sampai dalam bentuk sembako.

BACA JUGA: Ide Pak Ganjar yang Satu ini Bikin Warga Jateng Makin Bangga Padanya

Sampai saat ini, sudah 2400 masker dan 100 paket sembako disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Penggalangan bantuan masih akan terus dilakukan hingga masa pandemi berakhir.

Siti Nor Alisa, seorang anggota Sukarelawan COVID-19 Kendengsidialit mengatakan masa pandemi membuat ekonomi warga menurun drastis.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Sebaiknya Potong Gaji atau Tunjangan PNS? Najwa Shihab vs DPR

"Sehingga banyak warga yang membutuhkan uluran tangan. Maka di sini dibentuk relawan khusus dalam penanganan COVID-19," katanya pada Senin (4/5)

Hal serupa juga dilakukan oleh Karang Taruna Dhamar Boemi Desa Telukwetan, Kecamatan Welahan.

Mereka menggalang bantuan untuk disalurkan kepada warga yang tidak mampu tapi belum mendapat bantuan dari pemerintah.

Saat ini, bantuan yang sudah terkumpul sekitar Rp 1,8 juta dan 450 kilogram beras. Rencananya, bantuan disalurkan menjelang lebaran nanti.

Sementara itu, Ardi Abdi Nugroho, koordinator open donasi karang taruna tersebut menyebutkan bahwa kegiatan kali ini merupakan langkah untuk mengaplikasikan program Jogo Tonggo.

"Di saat seperti ini semua orang terdampak, sehingga ingin mendapat bantuan. Open donasi ini untuk menutup mereka yang terdampak tapi tidak dapat bantuan dari pemerintah," tuturnya.

Gerakan di desa bukan hanya untuk berbagi sembako, misalnya pemuda di Desa Margoyoso Kecamatan Kalinyamatan telah iuran untuk membeli cairan desinfektan dan masker.

"Iya, kami melakukan penyemprotan terutama di masjid dan musola dengan kerja bareng puskesmas. Selain itu bagi-bagi masker ke warga. Uangnya dari iuran pemuda," tandas Muhammad Fiki, ketua pemuda setempat. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler