jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Johan Budi Sapto Prabowo mengaku secara terang-terangan sebagai pendukung Puan Maharani.
Dia mengatakan itu saat ditanyai wartawan soal kemungkinannya dipanggil DPP PDIP demi menerima surat sanksi keras dan terakhir berkaitan pembentukan Dewan Kolonel.
BACA JUGA: Johan Budi: Kenapa Mesti Dipanggil, Salah Saya Apa?
Johan Budi awalnya merasa pembentukan Dewan Kolonel tidak menyalahi aturan di PDIP.
Sebab, kelompok itu dibentuk bukan untuk menjadi organisasi internal di parpol berlambang Banteng.
BACA JUGA: Dicopot dari Jabatan di DPR, Johan Budi Yakin Bukan Gegara Dewan Kolonel
Mantan Jubir KPK itu menyebut Dewan Kolonel ialah kelompok sukarelawan yang dibuat kader PDIP di parlemen demi meningkatkan elektabilitas Puan Maharani.
Johan Budi kemudian mempersilakan apabila di internal PDIP memiliki kecenderungan mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: Johan Budi Dirotasi dari Pos Wakil Ketua BURT, Berkaitan dengan Dewan Kolonel?
"Saya tidak menyalahkan, baik yang di eksternal PDI Perjuangan maupun di internai PDI Perjuangan yang favoritnya ke Ganjar," kata Johan Budi ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/11).
Toh, Johan Budi sebagai kader PDIP tentu merasa bangga ketika melihat sosok Ganjar yang berstatus kader parpol berkelir merah itu, memiliki tingkat elektabilitas tinggi menuju Pilpres 2024.
"Saya pribadi senang saja. Pak Ganjar Pranowo kader PDIP, kami harus bangga, apalagi saya kader partai, ya, kalau bahasa Jerman-nya ini saya termasuk remah-remah rengginang di partai," kata mantan wartawan itu.
Johan Budi lantas mengatakan sebagai kader PDIP dirinya juga memiliki hak untuk berpihak dan mendukung Puan.
"Saya sukarelawan, lah, kira-kira begitu yang mendukung Mbak Puan," lanjutnya.
Namun, Johan Budi mengaku bakal mematuhi keputusan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri setelah mengumumkan sosok capres dari partai pemenang Pemilu 2019 itu.
"Nanti, apa yang diputuskan oleh Ketum Ibu Megawati Soekarnoputri, itu tegak lurus. Itu, kan, sudah saya sampaikan sejak awal," ujar mantan Jubir Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu.
Johan Budi juga meminta keberpihakan kepada Puan tidak direaksi berlebihan. Semisal, menganggap pria berkacamata itu bertentangan dengan Ganjar.
"Jangan direaksi kemudian seolah-olah mendukung Mbak Puan itu diposisikan berhadapan dengan Ganjar Pranowo. Kemudian sukarelawannya Ganjar bereaksi salah tempat," kata dia. (ast/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Aristo Setiawan