jpnn.com - JAKARTA - Johanis Tanak terpilih menjadi Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi menggantikan Lili Pintauli Siregar, melalui voting yang digelar Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9).
Calon pimpinan KPK berlatar belakang jaksa yang bersaing dengan auditor Badan Pemeriksa Keuangan I Nyoman Wara itu memperoleh 38 suara.
BACA JUGA: Komisi III Gelar Uji Kepatutan dan Kelayakan Capim KPK Pengganti Lili Pintauli
I Nyoman Wara hanya memperoleh 14 suara.
Voting dilakukan seusai kedua calon pimpinan KPK itu menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR.
BACA JUGA: Hmmm, Tak Ada Pendalaman Terhadap Pemaparan Capim KPK Saat Uji Kelayakan
Saat uji kepatutan dan kelayakan, Johanis mengaku sempat berpikir memberlakukan restorative justice dalam pemberantasan tindak pidana korupsi jika terpilih menjadi pimpinan KPK.
“Karena menurut pemikiran saya RJ (restorative justice) tidak hanya dapat dilakukan dalam perkara tindak pidana umum, termasuk juga dalam perkara tindak pidana khusus, dalam hal ini korupsi,” kata Johanis Tanak.
BACA JUGA: Ini Penjelasan Arsul Soal Kelayakan Capim KPK Usulan Jokowi, Penuh Tanda Tanya
Namun, Johanis Tanak mengaku belum mengetahui apakah pemikirannya itu dapat diterima.
Menurutnya, restorative justice bisa diberlakukan meskipun dalam Pasal 4 UU tentang pemberantasan tindak pidana korupsi menyatakan apabila ditemukan adanya kerugian keuangan negara, tidak menghapus proses tipikor.
“Namun, hal itu sangat dimungkinkan berdasarkan teori ilmu hukum yang ada bahwasanya peraturan yang ada sebelumnya dikesampingkan oleh peraturan yang ada setelah itu," jelas Johanis Tanak. (mcr8/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Kenny Kurnia Putra