Joko: Jangan Menjual Supremasi

Rencana Masuknya Investor ke Persebaya

Senin, 13 September 2010 – 17:06 WIB
SURABAYA - Rencana Ketua Pengcab PSSI Surabaya Saleh Ismail Mukadar melego sebagian besar saham kepemilikan Persebaya, harus melalui tahapan berlikuSalah satunya, proses penetapan nilai Persebaya sebelum dijual pada investor

BACA JUGA: Momen Nadal Tuntaskan Ambisi

Saleh sendiri mengakui bahwa tahapan valuasi atau menentukan harga klub memang tak mudah dilakukan.

"Sekarang ini sedang dihitung nilai Persebaya
Memang sulit mengapresial klub Persebaya ini," terang Saleh.

Di sisi lain, dia menjelaskan bahwa dari 100 persen kepemilikan Persebaya, 20 persen di antaranya dimiliki oleh klub-klub internal

BACA JUGA: Pulih, Beckham Tampil 20 Menit

Sementara 80 persen lainnya saat ini berada di tangan manajemen Persebaya.

Nah, 51 persen dari 80 persen itulah yang rencananya akan dilepas
"Dengan begitu, nantinya kami memegang 29 persen saja," tegasnya

BACA JUGA: Stok Defender Milan Kian Menipis

Saleh sendiri menyatakan bahwa pihaknya sudah membicarakan rencana penjualan itu dengan Wali Kota Surabaya.

Maklum, operasional Persebaya selama ini juga tak bisa dilepaskan dari aset-aset pemkotSalah satunya adalah Lapangan Persebaya"Jadi, nantinya apakah ini dianggap sebagai penyertaan modal atau bagaimana, itu belum dibicarakan dengan investor," tutur Saleh.

Sebelumnya, dia menyatakan bahwa akan menjual 51 persen saham kepemilikan Persebaya pada investorDia tak menyebutkan identitas investor yang dimaksud"Yang pasti, ada tiga investor yang intens berkomunikasi dengan kamiDua di antaranya tampak sangat seriusAda yang dari dalam negeri, juga dari luar negeri," tegasnya.

Pelimpahan pengelolaan klub mejadi salah satu dasar Saleh memutuskan menjual mayoritas saham"Dengan menjual 51 persen, pengelolaan sepenuhnya akan ditangani oleh investor," kata mantan Ketua KONI Surabaya ituMeski demikian, dia memastikan bahwa nama, logo, dan domisili Persebaya tidak akan berubah.

Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia, menegaskan bahwa wacana penjualan saham klub-klub Indonesia seperti yang terjadi di Persebaya dan Arema, menjadi hal positifSetidaknya, kata dia, hal itu bisa menjadi cerminan atas sepak bola Indonesia yang punya nilai jual tersendiri.

Tapi dari kepentingan klub, Joko hanya mengingatkan bahwa pelepasan saham pada investor tersebut seharusnya didasari dari keinginan untuk mengembangkan klub"Bukan hanya sekedar pelimpahan pengelolaan saja," tegasnya.

Di sisi lain, Joko mengakui sejumlah alternatif penjualan saham klub ke investorDi antaranya, penjualan pada beberapa orang saja, atau ada juga yang dijual ke banyak orangJoko menyatakan bahwa pihaknya lebih mendorong penjualan klub ke banyak orangMaksudnya, suporter yang menjadi pendukung tim di tribun penonton, juga menjadi pemegang saham.

"Kami lebih mendorong penjualan ke banyak orang, karena jangan sampai penjualan klub seolah-olah supremasi bisa dibeli," ucapnya pula(uan/diq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nurdin: Solusinya, Perbaiki Stadion


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler