jpnn.com - JERUSALEM - Israel mengakui peran penting Indonesia yang strategis dan memiliki pengaruh besar di antara negara muslim dan ASEAN.
Oleh karena itu, mereka menawarkan hubungan diplomatik resmi dengan pemerintah Indonesia. Tujuannya, agar kedua negara mendapat manfaat bersama dari kelebihan masing-masing.
BACA JUGA: Temui Media dari Indonesia, PM Israel Putarkan Film tentang....
Tawaran itu disampaikan langsung Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu saat bertemu dengan senior editor media dari Indonesia, termasuk Jawa Pos di kantornya, Senin (28/3) siang pukul 14.30 waktu setempat atau pukul 19.30 WIB.
Saat memasuki ruang pertemuan, yang untuk mencapainya harus melalui berlapis-lapis check point, Netanyahu terlihat santai. Dengan setelan jas biru yang dipadu dengan dasi warna senada, dia menebar senyum sambil menyapa dan menyalami satu per satu senior editor dari Indonesia.
BACA JUGA: PM Netanyahu: Saya Cukup Respek dengan Indonesia
Netanyahu mengawali pertemuan dengan mengaku memiliki teman cukup banyak dari Indonesia di akun facebook. “Saya sampaikan ini untuk menunjukkan bahwa saya cukup respek dengan Indonesia saat ini, dan ini lah saatnya hubungan resmi antara kedua negara diwujudkan,” tegas Nentanyahu dengan suara beratnya. Empat staf menemani Nentayahu selama pertemuan.
Selanjutnya perdana menteri yang menjabat dua kali dalam periode terpisah itu, menyebut tawarannya itu berdasarkan fakta bahwa kedua negara memiliki banyak peluang yang bisa dikerjasamakan sehingga menguntungkan kedua belah pihak.
BACA JUGA: Abu Sayyaf Cs Minta Rp 15 Miliar Tebus 10 WNI
“Kami memiliki kelebihan di bidang teknologi, mulai pengolahan air, agriculture, science, dan komputer,” sebutnya.
Di sisi lain Indonesia juga sedang giat mengembangkan sektor industri kreatif, star up, networking pengusaha muda. “Jadi silakan datang ke sini, jangan ke Ramallah (wilayah Palestina yang gagal dikunjungi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dua minggu lalu), mari kita cari manfaat bersama melalui hubungan resmi kedua negara,” ujarnya.
Nentanyahu mengungkapkan, Israel kini memiliki hubungan diplomatik dengan lebih dari 100 negara di dunia. “Israel menjalin hubungan sangat bagus dengan sejumlah negara penting di Asia seperti Tiongkok, Jepang, India, dan Vietnam. Israel juga menjalin hubungan dengan Afrika, Amerika Latin, dan Rusia,” paparnya.
Bahkan hubungan dengan beberapa negara Arab, yang semula anti-Israel pun kini juga berubah. Israel dengan mitranya di Arab kini bersatu untuk melawan penyebaran kelompok Islam radikal.
Berkaca dari dinamika hubungan negaranya dengan negara-negara lain di dunia, Netanyahu mengajak Indonesia juga berubah. “Beberapa alasan untukmenghalangi kebutuhan ini seperti insidenpenolakan masuk menteri luar negeri sudah tidak relevan,” tegas perdana menteri yang juga merangkap jabatansebagai menteri luar negeri dan menteri ekonomi tersebut.
Seperti diberitakan, dua minggu lalu, departemen luar negeri Indonesia memberikan keterangan pers bahwa pemerintah Israel melarang Menlu Retno Marsudi datang ke Ramallah, utara Tepi Barat. Kunjungan itu bertujuan meresmikan konsulat Indonesia di Ramallah, wilayah yang dikuasai pemerintah Palestina. Akhirnya, seremoni pelantikan dilakukan di Jordania.
Tentang konflik dengan Palestina, Netanyahu dengan tegas menolak solusi menarik pasukannya dari daerah pendudukan di tepi barat dan Gaza. “Saya sepenuhnya bertanggung jawab atas keamanan rakyat Israel,” ujarnya sambil memukul meja pelan.
Dia mengaku menerima 15.000 roket tiap tahun yang ditembakkan dari wilayah Palestina, khususnya Gaza. “Apa pernah wilayah Anda dihujani roket? wilayah kami yang hanya 1 persen dari wilayah Indonesia harus menerima ribuan roket,” ungkapnya.
Karena itu, dia menegaskan lagi, kunci perdamaian di Palestina dan Israel adalah demiliterisasi Palestina. “Tidak ada perdamaian, jika mereka masih pegang senjata dan kebencian terus disebar bahkan mulai dari anak-anak,” sebutnya.
Netanyahu kemudian meminta stafnya untuk memutar film pendek berdurasi sekitar 3 menit, yang disebutnya sebagai dokumenter tentang upaya radikalisasi terhadap anak-anak.
Di satu adegan, ditunjukkan bocah perempuan saat ditanya. “Apa yang kamu lakukan terhadap orang Israel?”. Bocah berumur sekitar 10 tahun itu tiba-tiba menghunus belati di balik punggungnya dengan berteriak tusuk! tusuk!
Dalam kesempatan yang sama, Benyamin Netanyahu juga menanggapi ajakan boikot oleh Presiden Joko Widodo atas produk-produk Israel dari daerah pendudukan. Ajakan itu disampaikan dalam forum Organisasi Konferensi Negara-negara Islam (OKI) saat digelar di Jakarta awal Maret lalu.
Perdana Manteri yang akrab dipanggil Bibi ini menyebut ajakan itu sepenuhnya salah. “It’s totally wrong. Kita hidup di dunia yang saling membutuhkan, bukan sebaliknya (saling boikot),” ujarnya.
Dia juga menanyakan kenapa Indonesia tidak bisa seperti India. Dengan profil yang hampir sama dengan Indonesia, India yang memiliki budaya beragam, jumlah penduduk yang banyak, dan memiliki masalah untuk menyediakan fasilitas hidup terbaik bagi penduduknya, bekerja sama dengan Israel.
Kini kedua negara banyak mencapai kemajuan, khususnya di pengembangan teknologi dan logistik. “Lantas, kenapa Indonesia berbeda?”tanyanya.
Di akhir pertemuan yang berlangsung 40 menit itu, Netanyahu menegaskan, sangat penting bagi Israel dan Indonesia untuk mencari hal-hal yang bisa membuat masa depan kedua negara lebih baik. “Dan masa depan adalah milik negara yang penduduknya produktif, efisien, danmenguasai teknologi, Israel dan Indonesia bisa mewujudkan itu,” ujarnya. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga! Badai Katie Kacaukan 130 Penerbangan
Redaktur : Tim Redaksi