jpnn.com - JERUSALEM - Dua minggu lalu, Departemen luarnegeri Indonesia memberikan keterangan pers bahwa pemerintah Israel melarang Menlu Retno Marsudi datang ke Ramallah, utara Tepi Barat.
Kunjungan itu untuk tujuan meresmikan konsulat Indonesia di Ramallah, wilayah yang dikuasai pemerintah Palestina. Akhirnya, seremoni pelantikan dilakukan di Jordania.
BACA JUGA: PM Netanyahu: Saya Cukup Respek dengan Indonesia
Tentang konflik dengan Palestina, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dengan tegas menolak solusi menarik pasukannya dari daerah pendudukan di tepi barat dan Gaza.
“Saya sepenuhnya bertanggung jawab atas keamanan rakyat Israel,” ujarnya saat bertemu senior editor media dari Indonesia termasuk Abdul Rokhim dari Jawa Pos di kantornya, Senin (28/3) siang pukul 14.30 waktu setempat atau pukul 19.30 WIB.
BACA JUGA: Abu Sayyaf Cs Minta Rp 15 Miliar Tebus 10 WNI
Dia mengaku menerima 15.000 roket tiap tahun yang ditembakkan dari wilayah Palestina, khususnya Gaza. “Apa pernah wilayah Anda dihujani roket? wilayah kami yang hanya 1 persen dari wilayah Indonesia harus menerima ribuan roket,” ungkapnya.
Karena itu, dia menegaskan lagi, kunci perdamaian di Palestina dan Israel adalah demiliterisasi Palestina. “Tidak ada perdamaian, jika mereka masih pegang senjata dan kebencian terus disebar bahkan mulai dari anak-anak,” sebutnya.
BACA JUGA: Astaga! Badai Katie Kacaukan 130 Penerbangan
Netanyahu kemudian meminta stafnya untuk memutar film pendek berdurasi sekitar 3 menit, yang disebutnya sebagai dokumenter tentang upaya radikalisasi terhadap anak-anak.
Di satu adegan, ditunjukkan bocah perempuan saat ditanya. “Apa yang kamu lakukan terhadap orang Israel?”. Bocah berumur sekitar 10 tahun itu tiba-tiba menghunus belati di balik punggungnya dengan berteriak tusuk! tusuk! (kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Bu Guru Indehoi dengan Siswa, Senator Siapkan Aturan Baru
Redaktur : Tim Redaksi