jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan salah satu tantangan nyata yang dihadapi ASEAN saat ini adalah ancaman terorisme dan kejahatan lintas batas. Salah satu contoh di Marawi, Filipina. Karenanya, Jokowi, sapaan presiden mengajak negara-negara ASEAN bersatu menggalang kerja sama, memperkuat sinergi untuk memerangi terorisme.
Menurut Jokowi, ancaman besar kejahatan lintas batas lain yang perlu mendapatkan perhatian ASEAN adalah perdagangan obat-obatan terlarang.
BACA JUGA: Soal Reshuffle, GP Ansor Minta Jokowi Tak Kalah oleh Tekanan Luar
“Kita harus menyatakan perang kepada narkoba. Kita tidak ingin pemuda ASEAN kehilangan masa depannya karena dirusak obat-obat terlarang ini," ujar Jokowi ketika berpidato pada acara peringatan HUT ke-50 ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan, Jumat (11/8).
Forum tersebut dihadiri oleh kepala negara dan pemerintahan negara-negara di Asia Tenggara.
BACA JUGA: Terjerat Kasus Narkoba, Ello Mendekatkan Diri pada Tuhan
Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan negara-negara Asia Tenggara yang berhimpun dalam ASEAN akan menghadapi tantangan yang tidak mudah di masa mendatang.
Ke depan, kata Jokowi, ASEAN harus terus berkembang menjadi epicentrum pertumbuhan ekonomi dunia. Berdasarkan data World Economic forum, saat ini ASEAN merupakan kekuatan ekonomi terbesar ke-6 di dunia dan pada tahun 2020 akan menjadi kekuatan ekonomi kelima terbesar di dunia.
BACA JUGA: Ello Sudah Ikhlas dengan Semuanya
Dan pada tahun 2030 ASEAN akan tumbuh menjadi pasar keempat terbesar di dunia setelah Uni Eropa, Amerika Serikat dan RRT. Inilah hasil nyata dari kebersamaan kita dalam ASEAN.
"Saya melihat tantangan yang akan dihadapi ASEAN di masa mendatang tidak mudah dari sisi politik keamanan. ASEAN akan menghadapi rivalitas negara-negara besar yang saling berebut pengaruh di kawasan Asia Tenggara maupun di level Global. Di tengah rivalitas kepentingan negara-negara besar itu, ASEAN harus mampu menjaga kesatuan dan sentralitasnya," ucap Jokowi.
“Hanya dengan bersatu ASEAN akan bisa menjaga sentralitasnya, mewujudkan cita-cita bersama. Hanya dengan bersatu ASEAN akan bisa menentukan masa depannya sendiri tanpa harus didikte oleh kepentingan negara-negara besar," tegas mantan wali kota Surakata itu.
Di bidang ekonomi, kata Jokowi, ASEAN harus semakin relevan, semakin bermanfaat dalam menjawab berbagai tantangan besar di tengah melemahnya perekonomian global. Integrasi ekonomi ASEAN harus mampu membangun membawa manfaat bagi masyarakat ASEAN, untuk rakyat Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Manfaat tersebut hendaknya tidak hanya dirasakan pengusaha besar tapi juga pada UKM, petani, nelayan dan sektor informal. “Kita memang harus bekerja keras agar selalu merasakan manfaat dari keberadaan ASEAN," tegasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril Berpeluang jadi Pesaing Jokowi dan Prabowo, Syaratnyaâ¦
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam