jpnn.com - JAKARTA - Capres Joko Widodo menegaskan, pendidikan merupakan hal utama yang tidak bisa ditawar-tawar. Karenanya, berapapun dana yang dibutuhkan sektor pendidikan dalam rangka meningkatkan produktivitas akan dipenuhi.
"Apalagi Rp 40 triliun, itu gampang. Bisa dicari," kata Jokowi dalam debat capres, Minggu (15/6).
BACA JUGA: Atasi Kemiskinan, Prabowo Akan Perkuat Sektor Pertanian
Hal itu dikatakan Jokowi menjawab pertanyaan tentang Prabowo Subianto apakah setuju wajib belajar 12 tahun yang menurut hitungan pakar memerlukan dana tambahan untuk bidang pendidikan Rp 40 triliun.
Jokowi menegaskan Rp 40 triliun itu bisa dicari, salah satunya dengan cara efisiensi pengeluaran untuk kelistrikan. Misalnya menggunakan gas dan batubara sebagai pengganti BBM. "Itu hitungan kami hemat Rp 70 triliun. Tidak ada masalah," katanya.
BACA JUGA: Jokowi : Investasi Jangan Hanya di Jawa dan Sumatera
Menurut dia, wajib belajar 12 tahun adalah hal penting masyarakat punya produktivitas dan daya saing.
"Sehingga kekayaan alam di negara kita dikelola oleh kita sendiri, warga negara kita sendiri itu bisa kita lakukan kalau kita mempunyai manusia, produktivitas dan daya saing," katanya.
BACA JUGA: Program Khusus Jokowi Untuk Rakyak Miskin, KIP dan KIS
Dia menegaskan lagi, pembangunan manusia dimulai bidang pendidikan. "Pendidikan hal utama bagi kami," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Anggap Kasus Obor Rakyat Pidana Umum
Redaktur : Tim Redaksi