Jokowi : Investasi Jangan Hanya di Jawa dan Sumatera

Minggu, 15 Juni 2014 – 21:15 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Capres Joko Widodo merasa yakin masalah kemiskinan bisa diatasi dengan program-program khusus kepada masyarakat yang kurang beruntung.

"Bukan hanya siapkan anggaran tapi sistem dulu dibangun," kata capres Joko Widodo dalam debat capres, Minggu (15/6).

BACA JUGA: Program Khusus Jokowi Untuk Rakyak Miskin, KIP dan KIS

Karenanya, kata Jokowi, saat jadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta berkonsentrasi pada bidang pendidikan dan kesehatan. "Ke depan akan diberikan Kartu Indonesia Pintar, untuk masyarakat lemah yang kurang mampu. Ini  sistem yang dibangun, bukan hanya anggaran," ujarnya.

Sedangkan Kartu Indonesia Sehat, kata dia, akan diberikan kepada keluarga tidak mampu. Sehingga mereka bisa ke klinik, puskesmas, rumah sakit gratis.

BACA JUGA: Bawaslu Anggap Kasus Obor Rakyat Pidana Umum

"Sistem ini yang ditungu rakyat. Kalau cuma menganggarkan, bisa lari kemana-mana. Tapi, sistem bisa memberikan jaminan anggaran sampai kepada masyarakat," katanya.

Soal ketenagakerjaan dan investasi, Jokowi menegaskan bahwa itu sangat penting bagi negara ini. Ke depan, ia melanjutkan, investiasi harus didorong ke daerah-daerah yang tingkat kemiskinannya masih besar.

BACA JUGA: Jokowi Janji Bangun Pasar dan Manjakan PKL

Jangan sampai, tegas dia,  investasi itu berkisar di Jawa dan Sumatera. Tapi, daerah yang ketimpangannya besar juga harus mendapatkannya.

"Selain itu infrastruktur harus disiapkan didorong ke daerah yang tingkat kemiskinan besar. Dengan cara itu, masyarakat di daerah tidak ke kota. Orang miskin dapat lapangan kerja," katanya.

Soal upah, Jokowi mengklaim sebagai Gubernur DKI yang pertama kali berani menaikkan upah 44 persen. "Karena lima tahun tidak pernah naik," ujarnya. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Dianggap Suka Menggampangkan Masalah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler