Jokowi Anggap Sabam Sangat Njawani

Senin, 11 November 2013 – 01:21 WIB
Politisi senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait (paling kiri) bersama Megawati Soekarnoputri, Ketua DPD Irman Gusman dan Gubernur DKI Joko Widodo pada acara peluncuran buku Politik Itu Suci di gedung Lemhanas, Jakarta Pusat, Minggu (10/11). Foto: M Ramli/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Sosok politisi senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait ternyata memberi kesan mendalam pada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi. Bagi Jokowi, Sabam yang berdarah Batak justru ibarat sosok dari keraton di Jawa karena sangat halus dalam bertutur kata.

"Pak Sabam dan putranya (Maruarar Sirait, red) menurut saya sangat njawani. Tuturnya sangat halus. Kalau beliau ini dari Solo, pasti orang keraton karena bahasanya halus. Putranya juga sama saja," kata Jokowi saat menyampaikan tanggapan pada acara peluncuran buku Sabam berjudul "Politik Itu Suci" di Jakarta, Minggu (19/11).

BACA JUGA: Ingin Teladani Politik Suci Ala Sabam

Jokowi pun mengaku setuju dengan gagasan bahwa politik itu suci sebagaimana tertuang dalam buku yang diluncurkan sebagai peringatan ulang tahun Sabam ke-77 itu. Mantan Wali Kota Surakarta itu mengatakan, politik bukanlah tujuan, tetapi alat perjuangan.

"Saya setuju politik itu suci, dan politik adalah alat memperjuangkan nilai-nilai, untuk memperjuangkan ideologi, idealisme, keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat. Saya kira itu sudah dilakukan Bapak dan Bu Sabam," tutur Jokowi.

BACA JUGA: Anas Mengaku Jadi Ketum PD karena Kesasar

Sedangkan Maruarar dalam kesempatan itu bercerita tentang perbedaan orang Batak dan Jawa dalam berpolitik. Orang Batak, katanya, meski hanya tahu sedikit tapi tapi menempatkan diri seolah-olah tahu banyak hal. "Ia tidak tahu ujungnya," katanya yang langsung ditimpali tawa para undangan.

Sedangkan orang Jawa, lanjut politisi muda yang dikenal dengan sapaan Ara itu, biasanya tahu banyak, bahkan bisa tahu kesimpulannya. Namun demikian, orang Jawa memang sedikit bicara.

BACA JUGA: 484 WNI Pulang, Jumhur Merasa Girang

"Ibu Mega dan Mas Jokowi itu misalnya, tahu kesimpulannya dan ujungnya, tapi diam saja," ucap Maruarar yang lagi-lagi langsung ditimpali tawa dan tepuk tangan.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ruhut Dinilai Punya Potensi Khianati SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler