jpnn.com - JAKARTA - Program Senyum Pelangi yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar dan United Celebral Palsy (UCP) mendapat apresiasi dari Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Program ini adalah upaya nyata untuk mendorong penderita difabel terus berinovasi.
"Kita akan terus mendorong penyandang difabilitas untuk berinovasi dan berkarya menuju kemandirian," kata Joko Widodo, yang menerima rombongan UCP dan Senyum Pelangi di Kantor Gubernur DKI Jakarta, Senin pagi (13/10).
BACA JUGA: Kemdagri Bakal Coret Perbup PNS Poligami Setor Rp 1 Juta
Rombongan terdiri dari Direktur United Cerebral Palsy (UCP) Roda untuk Kemanusian Heny Praba Ningrum, Direktur UCP Amerika Serikat Michael, Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh, dan Sri Lestari, seorang penyandang difable yang baru selesai melaksanakan aksi keliling Indonesia dengan sepeda motor khusus, menempuh jarak lebih kurang 3.200 kilometer.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi tampak sangat serius mendengarkan pemasaran program kemanusiaan yang telah dilaksanakan Pemkab Banjar dan UCP. Beberapa program dirasakan memberi banyak inspirasi para penyandang difabilitas untuk tidak mudah menyerah dalam menjalani kehidupan.
BACA JUGA: Polres Tahan Mantan Bendahara Dikbud
Jokowi juga menerima laporan kegiatan Senyum Pelangi dari Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh. Sultan mengungkapkan bahwa setidaknya 10 persen penduduk Indonesia atau sekitar 20 juta jiwa, yang merupakan penyandang difabel dan harus mendapat perhatian pemerintah.
Dalam pemaparannya, Bupati Banjar menyampaikan sudah mendata 1.400 penyandang difabilitas di Kabupaten Banjar. Pemkab Banjar sudah memberikan ketrampilan kepada penderita difabilitas sejak beberapa tahun lalu.
BACA JUGA: Inilah Jadwal Tes CPNS Enam Pemda di Bengkulu
"Program ini lahir dari hasil kami blusukan ke berbagai desa. Setelah dihitung-hitung, ternyata penyandang difabel di daerah kami mencapai 1.400 orang. Karena itu, kami berpikir keras agar ini bisa ditangani secara serius, maka lahirlah program yang kami namakan 'Senyum Pelangi' ini," kata Sultan Khairul Saleh.
Para penyandang difabel di Banjar dibekali berbagai keterampilan, seperti di bidang desain, mesin jahit, fotografi, dan perbengkelan serta berbagai bidang lainnya sesuai minat masing-masing, sehingga dapat menjalani kehidupannya dengan berkarya secara mandiri.
Jokowi sendiri mengaku kaget melihat angka penyandang difabilitas tersebut, dan berjanji akan mengkonfirmasi data tersebut ke Kementerian Sosial. “Dan aksi-aksi sosial seperti ini harus terus didukung dan difasilitasi pemerintah,” katanya.
Pada kesempatan tersebut tokoh difabel Sri Lestari yang menjadi inspirator program Roda untuk Kemanusiaan, Sri Lestari's Inspirational Journey 2014 menyatakan para penyandang difabilitas harus didorong dan didukung untuk kuat dan tidak mudah menyerah.
Sri Lestari sendiri membuktikan ketangguhannya, meski dengan keterbatasan fisik, mampu bersepeda motor yang didesain khusus mengelilingi kota-kota di Indonesia, untuk sosialisasi dan aksi sosial membangun komunikasi dengan pemerintah pusat dan daerah.
Direktur UCP Roda untuk Kemanusiaan Heni Praba Ningrum mengucapkan terima kasih kepada organisasi dunia, pemerintah Indonesia, dan Bupati Banjar atas kerja sama membangun komunikasi sinergis membangkitkan peran nyata penyandang disabilitas dalam berkarya.
“Semua program yang dilaksanakan sangat berdampak nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat penyandang difabel,” ujarnya. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengelola Borobudur Tak Tahu Kedatangan Mark Zuckerberg
Redaktur : Tim Redaksi