Jokowi Bantah Pernah Minta 3 Periode, Guntur Romli: Jadi Bahan Tertawaan Publik

Selasa, 31 Desember 2024 – 13:16 WIB
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Guntur Romli. Foto: dokumentasi pribadi untuk JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara PDI Perjuangan Mohamad Guntur Romli menganggap publik bakal tersenyum mendengar bantahan Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) yang mengeklaim pernah meminta tiga periode sebagai kepala negara.

"Jadi bahan tertawaan publik," kata dia melalui layanan pesan, Rabu (31/12).

BACA JUGA: Jokowi Bantah Pengin Jabatan 3 Periode, Deddy: Apa Rakyat Percaya

Sebab, kata Guntur Romli, publik sangat mengetahui orang-orang di lingkaran Jokowi yang menyuarakan perpanjangan masa jabatan atau tiga periode Presiden RI.

Jokowi, kata dia, tidak pernah memberikan hukuman ke orang lingkaran eks gubernur Jakarta itu yang memainkan isu perpanjangan masa jabatan Presiden atau tiga periode.

BACA JUGA: Petrus Sebut Hasto Tumbal Politik, KPK Jadi Tunggangan Partai Perorangan Jokowi

"Tidak pernah memberikan teguran dan sanksi," lanjut Guntur Romli.

Aktivis media sosial itu mencatat sosok yang pernah menggulirkan isu perpanjangan masa jabatan atau tiga periode Presiden RI ialah Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan, Bahlil Lahadalia, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Tito Karnavian.

BACA JUGA: Hasto Kristiyanto jadi Tersangka, Jokowi: Hehee...

Menurut Guntur Romli, Jokowi di sisi lain pernah mengatakan isu tiga periode Presiden RI seperti menampar dan menjerumuskan eks Wali Kota Solo itu.

Namun, kata dia, ucapan menampar terkesan seperti drama politik karena sosok yang pernah mengucapkan tiga periode menjadi orang di lingkaran pemerintahan Prabowo Subianto.

Guntur Romli bahkan mengatakan sosok yang pernah mengucapkan isu tiga periode itu kini menjadi orang dekat Jokowi.

"Tidak adanya teguran dan sanksi Jokowi kepada mereka menunjukkan Jokowi merasa nyaman-nyaman saja dengan pernyataan mereka," katanya.

Guntur Romli menilai tidak mungkin seseorang tetap sabar terhadap tindakan bawahan yang dianggap sudah menampar muka.

"Masa iya, kita tidak marah pada orang yang menampar dan menjerumuskan kita, kecuali sudah direncanakan suatu skenario kepura-puraan. Pura-pura mengingkari padahal dia sendiri yang menyuruh," ujar dia.

Sebelumnya, Jokowi mengeklaim tidak pernah meminta jabatan sebagai Presiden RI selama tiga periode ketika menjadi kepala negara.

"Tidak pernah yang namanya saya meminta perpanjangan tiga periode kepada siapa pun," kata dia kepada awak media di Solo, Jawa Tengah, Senin.

Jokowi bahkan membawa beberapa nama seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani demi memperkuat klaim tidak pernah minta jabatan Presiden RI selama tiga periode.

"Tanyakan saja ke Bu Mega, Mbak Puan, tanyakan saja ke partai. Kapan, di mana, siapa yang saya utus, enggak pernah ada," ucapnya. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler