jpnn.com - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan data pertahanan, termasuk alat utama sistem persenjataan (alutsista), tidak dapat dibuka seluruhnya.
Pernyataan Presiden Jokowi tersebut untuk menanggapi debat ketiga capres saat Anies dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo meminta Prabowo Subianto membuka data Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
BACA JUGA: Jokowi Anggap Debat Ketiga Capres Serang Personal, Anies: Presiden kok Komentar Soal Debat
Menurut Anies, Prabowo seharusnya menjelaskan dan memberitahu bila data tersebut memang tak bisa dibuka ke publik.
“Ya, tinggal dijelaskan saja, jelaskan apa yang bisa dibuka, jelaskan apa yang tidak bisa dibuka, sederhana. Ini bisa dibuka ini tidak bisa dibuka, begitu. Simple,” ucap Anies di Gorontalo, Selasa (8/1).
BACA JUGA: Beri Prabowo Rapor Merah, Anies Dapat Nilai 5 dari 100 Sebagai Gubernur DKI
Eks gubernur DKI Jakarta itu mengatakan saat dirinya meminta data rumah dinas TNI seharusnya bisa dibalas Prabowo dengan menggunakan data.
“Dan ketika bicara pembelian alutsista bekas, bahkan pembahasannya pun membicarakan harga yang kemahalan dan ada catatan dari Kemenkeu, kan tidak dibicarakan tentang spesifikasi alatnya,” jelasnya.
BACA JUGA: Prof Henri Sebut Jokowi Tanpa Malu Gunakan Bansos Untuk Kepentingan Politik Keluarga
Anies mencontohkan, misalnya, ketika akan beli minuman keras, pembeli tidak diceritakan isi miras, kandungan, dan komponen di dalam miras karena hal itu adalah rahasia,
"Tetapi, satuan miras kita boleh tau dong, dan saya rasa di situ diumumkan. Harus bisa menjawab dan jangan berlindung dalam kerahasian ketika tidak bisa menjelaskan,” kata Anies.
Sebelumnya, Jokowi menyebut data alutsista tidak dapat dibuka seluruhnya. Menurut dia, data pertahanan menyangkut strategi besar negara.
"Enggak bisa semuanya dibuka kayak toko kelontong, enggak bisa, enggak bisa, ya," kata Jokowi di sela kunjungan kerja di Serang, Banten, Senin.
Jokowi menyampaikan itu terkait adanya calon presiden yang meminta data pertahanan dibuka secara transparan kepada publik dalam debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1) malam. (mcr4/jpnn.com)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi