jpnn.com - JAKARTA - Mantan senator dari Sulawesi Tenggara, La Ode Ida mengatakan, jika Ketua KPK Abraham Samad dijadikan tersangka sebagaimana pernyataan dari pihak Polri, maka niscaya lembaga antirasuah bentukan reformasi itu akan lumpuh.
"Pimpinan KPK tidak lagi quorum untuk memutuskan perkara, karena hanya akan tinggal dua orang. Itu pun jika Adnan Pandu Praja tidak jadi tersangka, karena saat ini ia pun konon tengah diincar," kata La Ode Ida, Rabu (4/2).
BACA JUGA: Akil Kembali Tegaskan Semobil dengan BW
Jika itu terjadi lanjut Ida, maka sungguh luar biasa. Tidak ada lagi lembaga pemberantas korupsi yang independen, semuanya akan berada di bawah taktis atau kendali politik. Polri-lah yang berjasa mengkriminalisasikan pimpinan KPK.
“KPK, dalam kondisi sekarang, sangat jelas terkepung oleh dua kekuatan utama, yakni Polri dan politikus. Presiden Jokowi masih belum jelas posisinya. Semoga saja tidak berpihak kepada desakan untuk melantik BG," harapnya.
BACA JUGA: Yakin Datang, KPK Belum Mau Panggil Paksa Saksi BG
Andai kali ini KPK lolos dari kepungan Polri dan politikus, menurut Ida, nantinya juga akan berada di bawah kendali politik. Akan sulit bagi KPK mendapatkan figur-figur independen, profesional dan tegas untuk mepimpinan KPK.
"Soalnya seleksi untuk calon pengganti yang ada skarang ini lewat persetujuan para politisi yang pada tingkat tertentu sudah akan berproses melalui tawar menawar," ujarnya.
BACA JUGA: Poin Pentingnya Samad Bohong dan Foto Benar
Kata Ida, ini terjadi karena gairah pejabat dan politikus untuk korup masih sangat tinggi di samping KPK selama ini terlalu toleran dan lambat menangani kasus pejabat dan politikus korup, sehingga terjadi pembiaran di mana para oknum itu berhasil melakukan konsolidasi untuk membela diri dengan berbagai cara sehingga mampu menyatukan kekuatan untuk melumpuhkan KPK.
"Selain itu, keberdaan dan sikap sebagian pimpinan KPK sendiri yang ternyata tidak juga bersih dari masalah. Jika benar pada kasus Ketua KPK AS, terbukti justru pimpinan KPK memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi baik politis maupun (mungkin) materi," ujar mantan Wakil Ketua DPD RI itu.
Ke depannya, profil figur-figur pimpinan KPK seperti itu pulalah yang menjadikan KPK sebagai sasaran tembak dari para politikus. "Saya masih tetap berharap semoga Presiden Jokowi berpihak kepada pemerintahan yang bersih, jangan bersahabt dengan figur pejabat korup," pungkasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PK Ditolak, Dua Anggota Bali Nine Tinggal Tunggu Eksekusi
Redaktur : Tim Redaksi