jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan, belum ada pembahasan khusus terkait revisi UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dalam pertemuannya dengan para pimpinan lembaga tinggi negara. Namun, ia memastikan akan ada kesepakatan secepatnya terkait masalah tersebut.
“Alhamdulillah semua pimpinan lembaga negara menyambut baik dan kami semuanya berkomitmen untuk mencari penyelesaian bersama dalam waktu secepatnya. Ini tadi baru pembicaraan awal,” ujar pria yang akrab disapa Jokowi tersebut dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/1).
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo: Kedaulatan Ngak Bisa Ditawar!
Jokowi enggan merinci keseluruhan tentang hasil pertemuan terkait pencegahan terorisme tersebut. Namun, ia memastikan semua poin untuk penindakan akan dirangkum pemerintah untuk pencegahan terorisme berkembang di Indonesia.
“Poinnya sudah dirangkum semuanya, tetapi akan diolah di lembaga-lembaga negara yang terkait dengan itu. Saya kira betul-betul nanti detail dan tidak ada yang tercecer satu pun,” tegas Jokowi
BACA JUGA: Garap Kasus Mobile 8, Jaksa Agung Ngaku Dapat Tekanan
Selain membahas soal terorisme, pertemuan tertutup itu juga membicarakan terkait MEA, dan keberhasilan pilkada serentak. Jokowi juga kembali mengingatkan para kepala lembaga tinggi negara untuk penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat masa lalu sehingga tidak menjadi beban sejarah.
“Juga membahas gerakan politik baik di Aceh maupun di Papua serta hal berkaitan dengan haluan negara untuk pembangunan jangka panjang. Semua berkomitmen cari penyelesaiannya,” tandas Jokowi. (flo/jpnn).
BACA JUGA: Politikus Golkar Anggap Jaksa Agung Hanya Cari Panggung
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenazah Panji Hilmansyah Disholatkan di Masjid Naples
Redaktur : Tim Redaksi