Jokowi Berkomitmen Memanfaatkan Hutan Untuk Rakyat

Kamis, 02 November 2017 – 09:18 WIB
Presiden Jokowi mengendarai motor trail saat menghadiri peluncuran program Perhutanan Sosial untuk Pemerataan Ekonomi di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Rabu (1/11). Foto Biro Pers Setpres

jpnn.com, BEKASI - Presiden Joko Widodo telah menyerahkan surat keputusan (SK) pemanfaatan hutan dan SK pengakuan dan perlindungan kemitraan kehutanan kepada warga Teluk Jambe di Kabupaten Karawang dan Muara Gembong di Kabupaten Bekasi, Rabu (1/11) kemarin.

Di kawasan Muara Gembong, terdapat sekira 11.000 hektare. Namun yang dibagikan baru 80 hektare untuk 38 Kepala Keluarga (KK). Setelah itu akan diberikan lagi 890 hektare dan meningkat lagi menjadi 2.600 hektare.

BACA JUGA: Jokowi: Kita Sudah Lebih Baik dari China

Jokowi, begitu dia akrab disapa, menegaskan pemanfaatan kawasan hutan tersebut untuk petani, bukan pemodal besar.

“Tapi ini saya sampaikan khusus untuk petani tambak bukan untuk yang lain-lain. Hati-hati jangan ada yang gede-gede pegang seperti ini. Ini hanya untuk rakyat,” tegasnya.

BACA JUGA: Jokowi Serahkan SK Pemanfaatan Hutan Untuk Petani di Bekasi

Dia bahkan mengingatkan kepala daerah, baik gubernur, bupati maupun wali kota bahwa pemanfaatan hutan dan pengakuan dan perlindungan kemitraan kehutanan hanya untuk rakyat.

“Ini adalah bisnis model yang akan kita pakai nanti di daerah daerah lain, bukan hanya di Muara Gembong, bukan hanya di Teluk Jambe. Tapi di provinsi yang lain, di kabupaten, kota akan kita lakukan hal yang sama,” tutur mantan gubernur DKI Jakarta.

BACA JUGA: Jokowi Berpeluang Gandeng Zulkifli Meski PAN Bergaya Oposisi

Dari 80,9 hektare di Muara Gembong, 50 persen ditanami mangrove dan 50 persen areal untuk usaha udang Vaname dan bandeng dan sebagai offtaker direncanakan BUMN Perikanan Indonesia (Perindo). Pendampingan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perhutani, Kementerian BUMN, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kantor Staf Kepresidenan, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan Bank Mandiri sudah dilakukan sejak awal.

“Ada yang dampingi dari bank, ada yang mendampingi dari Perindo. Jadi udangnya jelas ada yang membeli, udangnya jelas ada yang menerima,” kata suami Iriana.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan bahwa hutan mangrove di Indonesia adalah hutan mangrove terluas di dunia dengan luas 2,42 juta hektare.

“Kita punya hutan bakau dan hutan mangrove terluas sedunia. Oleh karena itu saya titip tambak yang ada di Muara Gembong dirawat yang namanya hutan mangrove, hutan bakau kita. Jangan semua dipakai untuk tambak tapi sebagian lagi dipakai untuk lahan hijau, hutan mangrove kita,” ujarnya.

Setelah menghadiri acara Perhutanan Sosial untuk Pemerataan Ekonomi, Presiden menuju lokasi tambak udang dengan mengendarai sepeda motor trail. Di lokasi ini, Presiden menanam bibit pohon mangrove dan menebar benih udang vaname.

Ketika mengendarai sepeda motor, Presiden harus melewati jembatan gantung yang hanya bisa dilewati sebuah motor sehingga wartawan menanyakan apakah mengalami kesulitan saat melintasi jembatan tersebut. “Enggaklah, biasa. Biasa kok naik sepeda motor,” jawab Jokowi.

Presiden juga menjelaskan bahwa sepeda motor trail yang digunakan bukanlah sepeda motor baru. “Yang dulu ya dipakai lagi, nanti punya (motor) baru lagi malah belajar lagi, yang lama-lah dipakai,” pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Tak Akan Depak Menteri dari PAN, Ini Alasannya


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler