jpnn.com, ABU DHABI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan sejumlah investor dan pengusaha di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, PEA, Jumat (1/7).
Turut bersama Jokowi dalam pertemuan itu, yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
BACA JUGA: Dari Abu Dhabi, Jokowi Sampaikan Kesaksian, Tjahjo Adalah Teladan
Erick mengungkapkan hasil pertemuan antara Presiden Jokowi dengan para pengusaha. Kedua pihak optimistis untuk bekerja sama dalam beberapa proyek kedua negara.
"Alhamdulillah, tadi pertemuan Bapak Presiden dengan beberapa perusahaan investasi dari Abu Dhabi di mana mereka sangat optimistis untuk bekerja sama dalam beberapa proyek yang bisa disinergikan antara dua negara, yaitu UAE, Abu Dhabi, dengan tentunya Indonesia," ujar Erick selepas pertemuan.
BACA JUGA: Jokowi Upayakan Perdamaian di Ukraina, Kok Alumni 212 Sewot?
Erick memaparkan setidaknya ada empat poin yang didiskusikan Presiden Jokowi dengan para pengusaha.
Pertama terkait logistik udara. Erick menyebutkan di era sekarang yang penuh ketidakpastian dalam hal logistik dan rantai pasok, Indonesia dan PEA bisa menjadi mitra yang saling menguntungkan.
BACA JUGA: Presiden Putin Siap Turuti Permintaan Jokowi Soal Ini
"Indonesia dan UAE ini bisa menjadi partner yang saling menguntungkan. Di mana Indonesia sebagai pusat dari supply chains karena Indonesia kaya dengan sumber daya alam seperti energi, pangan, dan lain-lain," kata dia.
Erick melanjutkan secara bersamaan UAE ini bisa menjadi jendela untuk Indonesia melakukan transaksional dari barang-barang domestik ke luar negeri.
"Ini juga jadi bagian pembukaan lapangan kerja yang sangat besar untuk Indonesia dan tentu bagaimana kita bisa memaksimalkan kerja sama ekonomi," jelasnya.
Kedua mengenai ibu kota Nusantara (IKN), Erick menjelaskan, Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduknya yang pesat memang perlu membuat ibu kota baru.
Erick memandang pemerintah perlu menyiapkan kota masa depan untuk penduduk yang saat ini mayoritas berusia muda.
"Tidak mungkin 50 juta usia muda Indonesia itu harus masuk ke kota-kota yang sudah tua. Tentu dengan sistem dari teknologi terbarukan tentu kita harus menyiapkan kota masa depan. UAE sendiri, Abu Dhabi sangat optimistis melihat ini sesuatu yang baik karena melihat percontohan kota-kota besar di dunia yang sekarang menjadi juga pusat pertumbuhan ekonomi masing-masing negaranya," paparnya.
Ketiga pertemuan juga membahas soal pembangunan wisata laut dalam konteks ekonomi biru. Menurut Erick, Presiden Jokowi ingin pembangunan ekonomi biru tersebut dapat turut menjaga alam Indonesia, tidak sekadar mengeksploitasinya.
"Kami mempunyai Raja Ampat, mempunyai juga ada yang namanya Komodo yang sangat dilindungi. Nah, ini sekarang kami coba melihat bagaimana membangun peta biru secara menyeluruh, wisata laut kami yang friendly atau sangat bersahabat dengan alam dan juga dengan industri cruise atau wisata dengan kedekatan kepada kekeluargaan. Jadi, bukan sekadar entertainment dan tourism," ucapnya.
Terakhir, dalam pertemuan juga dibahas mengenai perbandingan kebijakan keuangan Indonesia dengan banyak negara.
Menurut Erick, hal itu dilakukan agar Indonesia bisa lebih kompetitif dan bisa terus menjaring investasi.
"Supaya kami bisa lebih kompetitif dan terus menjaring investasi sebagai pertumbuhan lapangan kerja dan tentu ekonomi Indonesia yang hari ini sangat tumbuh baik dan semua negara mengapresiasi itu," tandasnya.
Untuk diketahui, para pengusaha dan investor yang hadir yaitu Founder and Co-Chief Investment Officer, Bridgewater Associates Ray Dalio, CEO Group G42 Ltd Peng Xiao, CEO Abu Dhabi Holding Mohamed Hassan Al Suwaidi, dan Executive Director Lulu Group Ashraf Ali.
Turut mendampingi presiden dalam pertemuan tersebut, yaitu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Duta Besar RI untuk PEA Husin Bagis, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono, dan Kepala Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Putin Bicara 8 Menit, Hanya Sekali Melirik Jokowi, Tatapannya Dingin, Tak Tersenyum
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga