Jokowi Bilang Ada Kepala Daerah Tak Memberikan Contoh Baik, Siapa ya?

Senin, 16 November 2020 – 18:18 WIB
Presiden Jokowi menyebut ada kepala daerah tidak memberikan contoh yang baik. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi mengatakan ada kepala daerah yang tidak mampu memberikan contoh yang baik dalam penegakan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

Jokowi meminta Mendagri Tito Karnavian menegur kepala daerah yang lembek dalam penegakan aturan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Perintah Presiden Jokowi kepada Kapolri dan Panglima TNI, Tegas!

“Saya juga minta kepada Menteri Dalam Negeri untuk mengingatkan, kalau perlu menegur, kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun wali kota untuk bisa memberikan contoh-contoh yang baik kepada masyarakat, jangan malah ikut berkerumun,” kata Presiden Jokowi saat rapat terbatas mengenai laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Istana Merdeka Jakarta, Senin (16/11).

Presiden Jokowi tidak menyebutkan nama kepala daerah yang dimaksud.

BACA JUGA: Gara-Gara Habib Rizieq, Pak Anies Dipanggil Polda Metro Jaya

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah bertemu dengan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat pada Selasa (10/11) malam.

Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden Jokowi mengingatkan daerah-daerah yang telah menerbitkan peraturan daerah mengenai penegakan disiplin protokol kesehatan agar menjalankan peraturan tersebut secara konsisten, tegas dan tidak pandang bulu.

BACA JUGA: Neta Yakin Pengganti Jenderal Idham Azis juga Tak Menggubris Iriawan

Peraturan daerah mengenai penegakan disiplin protokol kesehatan itu sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.

“Dalam hal ini, tugas pemerintah ialah mengambil tindakan hukum di mana ketegasan aparat dalam mendisiplinkan masyarakat untuk patuh kepada protokol kesehatan adalah suatu keharusan,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengingatkan ketegasan setiap daerah dalam menerapkan protokol kesehatan sangat penting untuk menekan kasus COVID-19 di Indonesia.

Jangan sampai kemajuan dalam pengendalian COVID-19 ternodai dengan tindakan-tindakan indispliner dalam menegakkan protokol kesehatan.

"Angka-angka yang bagus ini jangan sampai rusak gara-gara kita kehilangan fokus kendali karena tidak berani mengambil tindakan hukum yang tegas di lapangan," ujarnya.

Hingga Minggu (15/11), rata-rata kasus aktif COVID-19 di Indonesia sudah menurun hingga 12,82 persen atau jauh lebih rendah daripada rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 27,85 persen.

Rata-rata kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia juga terus meningkat menjadi 83,92 persen.

Angka tersebut lebih baik dibandingkan dengan angka kesembuhan dunia yang sebesar 69,73 persen. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler