jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian dari Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengomentari macetnya kompetisi sepak bola di Indonesia.
Neta yakin, pergantian kapolri karena Jenderal Pol Idham Azis masuk masa pensiun pada akhir Januari 2021, tak akan berpengaruh terhadap jalannya kompetisi.
BACA JUGA: Ketum PSSI dari Polisi, Kok Tak Bisa Kantongi Izin Polri untuk Lanjutkan Kompetisi?
Dia memprediksi, izin keramaian tetap tidak akan diberikan oleh kapolri yang baru nantinya.
Alasan Neta, karena M Iriawan selaku Ketua Umum PSSI dinilai tidak memiliki kemampuan lobi dan wibawa di almamaternya.
BACA JUGA: Jenderal Idham Segera Pensiun, Bisa Jadi 2 Irjen Bakal Dikerek Jadi Calon Kapolri
Sebagai jenderal bintang tiga, lanjut Neta, dia tak berhasil meyakinkan bahwa kompetisi aman dijalankan di tengah masa pandemi COVID-19.
"Meskipun Kapolri berganti nanti, saya yakin kalau Ketum PSSI saat ini tidak memiliki kemampuan itu (lobi dan meyakinkan kapolri, red), tetap akan tidak digubris dia," ungkapnya.
BACA JUGA: Habib Rizieq Datang, Mengapa Pemerintah Terlihat Gamang?
Namun Neta juga mengatakan, kompetisi tidak akan bisa jalan di Februari 2021 bukan hanya karena ketidakmampuan Iwan Bule melakukan lobi.
Tetapi, juga karena masih situasi pandemi Covid-19 belum mereda.
Menurutnya, kalau pandemi belum reda kemudian PSSI memaksakan liga berjalan, setelah itu ada yang terpapar Covid-19 pemain, maka efeknya bisa ke Piala Dunia U-20 2021.
"Ini bisa berdampak kepada keyakinan FIFA bahwa Indonesia enggak aman. Tentu ini bisa jadi blunder malahan buat Piala Dunia U-20. Saya kira, Presiden Joko Widodo sangat menginginkan Indonesia tetap tuan rumah Piala Dunia U-20, lebih baik hentikan liga sampai Piala Dunia U-20 selesai," tandasnya. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad