Jokowi, Budi dan Buah Si Malakama

Rabu, 04 Februari 2015 – 01:45 WIB
Joko Widodo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Joko Widodo (Jokowi) masih diselimuti dilema. Pria berusia 53 tahun ini sedang diuji kecerdasannya dalam membuat keputusan soal Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).

Cercaan dan dukungan datang silih berganti menghampiri presiden Indonesia ke-7 ini. Silang pendapat soal calon Kapolri Komjen Budi Gunawan masih kusut. Budi, atau yang kondang disebut BG itu adalah calon tunggal Kapolri yang disodorkan presiden ke DPR.

BACA JUGA: Diduga Dalang Penembak Aktivis Antikorupsi, Anggota Dewan Ditangkap

Seperti diketahui, di masa jeda antara surat pengajuan BG ke DPR dengan drama fit and proper test di parlemen, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan BG sebagai tersangka. Mau tak mau, masalah menjadi runyam. Kubu BG juga sudah mengajukan praperadilan terhadap penetapannya sebagai tersangka.

Deretan tokoh bangsa diundang atau dimintakan pendapatnya oleh Jokowi. Namun hingga hari ini, Rabu (4/2), Jokowi belum memutuskan status Komjen BG. Mau dilantik atau tidak sebagai Kapolri?

BACA JUGA: Advokat Melakukan Pembelaan di Pengadilan tak Bisa Dituntut

Menurut peneliti dari IndoStrategi, Pangi Syarwi Chaniago, Jokowi harus mengusulkan nama calon Kapolri pengganti Budi Gunawan sebelum‎ ada hasil sidang praperadilan. Sebab jika sudah ada keputusan, maka akan menjadi buah si malakama bagi Jokowi.

"Akan lebih baik Jokowi mengusulkan nama lain pengganti calon Kapolri sebelum diumumkan hasil sidang praperadilan," tandas Pangi, Selasa (3/2).

BACA JUGA: Pengacara BW Protes Tak Diberi BAP

Kenapa bak buah si malakama, perumpamaan buah yang baik dimakan maupun tidak menyebabkan bencana? "Kalau sudah selesai sidang praperadilan bisa buah si malakama buat Jokowi. Dilantik kena (masalah lagi), enggak dilantik kena. Maju mundur dapat getahnya," ujar Pangi.

‎Sidang praperadilan yang diajukan permohonannya oleh Budi Gunawan sudah dimulai pada Senin (2/2). Namun, sidang tersebut ditunda sampai Senin (9/2).

Itu berarti jika menuruti kata Pangi dan sejumlah pendapat sejenis lainnya, Jokowi seharusnya sudah membuat keputusan cerdas dan strategis sebelum putusan praperadilan ketok palu. (gil/adk/jpnn‎)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Said: Dipercaya Lagi Saya Siap, Nggak ya Nggak Apa-Apa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler