Jokowi Copot Archandra, Masyarakat Minang Kecewa

Selasa, 16 Agustus 2016 – 18:23 WIB
Archandra Tahar semasa masih menjadi menteri ESDM bersama Dirut PLN Sofyan Basir. Foto: Humas PLN

jpnn.com - JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo mencopot Archandra Tahar dari posisi menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM) menyisakan kekecewaan terhadap masyarakat Minangkabau. Masyarakat Minang pun meminta presiden yang beken disapa Jokowi itu bertanggung jawab atas keputusannya dalam mengangkat dan mencopot Archandra.


Menurut tokoh muda Minangkabau, Andre Rosiade, komitmen Archandra bagi Indonesia mestinya tak diragukan lagi.  "Sebagai orang Minangkabau, kami sangat kecewa dengan perlakuan Presiden Jokowi terhadap Arcandra Tahar," ujarnya,  Selasa (16/8).

BACA JUGA: Pak Menkumham, Bagaimana Ini soal Archandra?

Andre, tanah Minangkabau merupakan tempat leluhur Arcandra. Pria yang lama tinggal di Amerika Serikat itu bahkan lahir dan besar di Sumatera Barat.

Pria asal Pariaman itu pun baru merantau ke AS ketika melanjutkan pendidikan S2 dan S3. Andre menegaskan, Archandra tetap orang Minang meskipun memegang paspor AS.

BACA JUGA: Arcandra Dicopot, Masyarakat Minang Tuntut Penjelasan Presiden

"Jadi bagi kami, orang Minangkabau mau berpaspor mana pun tetap orang Minang. Identitas Minangkabau tidak dibatasi memegang paspor apa. Archandra bagi kami tetap putra Minangkabau, apa pun paspornya," ujar Andre.

Andre menegaskan, Archandra merupakan sosok profesional dengan kemampuan luar biasa. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu bahkan rela meninggalkan hal yang telah iar raih di AS demi mengabdi untuk Indonesia.

BACA JUGA: PKS Usulkan Interpelasi, Ruhut: Jangan Buat Kodok Termehek-mehek

"Perlu diketahui, dalam waktu sekitar 20 hari menjabat menteri ESDM, Arcandra sudah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia yang pro-NKRI, dengan melakukan efisiensi dalam pengembangan Blok Masela yang nilainya berkisar Rp 65 triliun," ujar Andre. 

Publik, kata Andre, juga mengetahui bahwa Archandra pada awal menjabat sebagai menteri ESDM langsung menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) demi membenahi di kementerian yang mengurus pertambangan itu. Tujuannya untuk menutup setiap celah kemungkinan terjadinya tindak korupsi di sektor ESDM. 

"Jadi sebelum mengangkat putra-putri terbaik Minangkabau, presiden semestinya mempertimbangkan berbagai hal secara matang. Pengorbanan besar Arcandra serasa menyakitkan bagi orang Minang ketika kemudian digugurkan Presiden Jokowi," ujar Arcandra.

Untuk itu, kata Andre, masyarakat Minang meminta Jokowi tetap memberi kesempatan ke Archandra untuk berbakti dan berkontribusi bagi pembangunan Indonesia ke depan. "Presiden juga harus menjawab sendiri perihal pengangkatan dan pemberhentian Arcandra, bukan buang badan dan menyerahkan penjelasan pemberhentian kepada Mensesneg," ujar Andre.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Anggap Pemecatan Archandra Sudah Tepat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler