jpnn.com, JAKARTA - Penampilan kedua pasang calon presiden dan wakil presiden pada debat keempat dinilai sama-sama ingin memikat pemilih milenial. Kubu Jokowi maupun Prabowo sama-sama ingin menjual narasi yang dianggap menarik perhatian pemilih milenial.
“Dari sisi penampilan dan narasi yang dibangun, kelihatan dari debat keempat baik Pak Jokowi maupun Pak Prabowo sama-sama ingin menarik perhatian kelompok milenial. Pak Jokowi bicara soal Dilan dan Isu Rohingnya sementara Pak Prabowo bicara soal ketegasan pemimpin yang memberi rasa aman dan ini sama-sama akrab dengan kelompok milenial," ujar Peneliti Senior Kedai Kopi, Justito Adi dalam diskusi bertajuk "Setelah Debat Keempat Siapa Makin Memikat" di Jakarta, Kamis (4/4).
BACA JUGA: Jokowi: Saya Dulu Juga Sales lho!
BACA JUGA: Perlu Strategi Baru untuk Merebut Simpati Pemilih Milenial
Justito menjelaskan milenial yang jumlahnya mencapai 60 juta orang tersebut memiliki banyak isu yang menjadi perhatian. Mereka adalah kelompok yang tidak monokrom. Ada yang tertarik dengan aspek-aspek digital dan upaya perbaikan sistem. Ada juga yang religius sehingga suka ketika yang diangkat adalah isu Rohingnya tetapi ada juga milenial yang suka dengan ketegasan dan rasa aman.
BACA JUGA: Berkampanye saat Hujan Guyur Garut, Kiai Maruf Ajak Warga Sunda Menyatu di 01
“Jadi keduanya sama-sama ingin memikat milenial," jelas Justito.
Pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio menambahkan debat keempat adalah debat yang paling menarik sebagai tontonan dibandingkan dengan debat-debat sebelumnya. "Ini debat yang menarik menurut saya. Pak Prabowo dan Pak Jokowi berhadap-hadapan dengan argumentasi masing-masing, saling membantah, kemampuan keduanya juga bisa keluar semuanya, meski kelihatan Pak Jokowi kaget karena Pak Prabowo tampil agresif,” ungkap Hendri.
BACA JUGA: Lihat Video Jokowi Mandi Hujan, Basah Kuyup Tetapi Tak Kuncup
Para pembicara diskusi bertajuk "Setelah Debat Keempat Siapa Makin Memikat" di Jakarta, Kamis (4/4). Foto: Ist
Hal yang membedakan keduanya, kata dia juga tampak dari debat tersebut yaitu Jokowi yang memberi penekanan pada pentingnya perbaikan sistem dan Prabowo yang menamoilkan diri sebagai sosok yang tegas dan menjanjikn rasa aman.
“Tergantung sekarang masyarakat menilai dan lebih percaya mana. Tapi pembeda keduanya sekarang lebih jelas bagi masyarakat," pungkas Hendri.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecurigaan Fahri Hamzah soal Lembaga Survei Unggulkan Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi