Jokowi Desak Reformasi PBB dan Penyelamatan Palestina

Rabu, 22 April 2015 – 10:47 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo resmi membuka Konferensi Asia Afrika (KAA) di Plenary Hall,  JCC Senayan, Jakarta, Rabu (22/4). Dalam pidatonya, presiden mengajak negara-negara Asia Afrika mendukung penguatan PBB. Dia menganggap PBB saat ini perlu direformasi.

"Makin kentara ketika PBB tidak berdaya. Aksi kekerasan tanpa mandat PBB. Oleh karena itu kita bangsa Asia Afrika mendesak reformasi PBB agar berfungsi optimal," tegas Jokowi, sapaan akrab presiden yang langsung disambut tepuk tangan meriah para peserta KAA.

BACA JUGA: Asia - Afrika Jadi Tujuan Investasi Global

Presiden mengaku sikapnya sama dengan Presiden Soekarno di KAA tahun 1955 yang menolak ketidakadilan global dan menentang imperialisme. Menurutnya, saat ini di belahan bumi utara banyak negara kaya raya. Namun, di belahan bumi selatan 1,6 miliar orang kelaparan. Ketidakadilan inilah yang ingin dihapusnya melalui KAA.

"KAA Bandung masih menyisakan hutang. Semua bangsa harus bersatu," imbuhnya.

BACA JUGA: Marzuki Alie Yakin SBY Penuhi Janji

Presiden juga kembali menyinggung masalah penyelamatan Palestina dalam pidatonya. Ia berharap semua negara menaruh perhatian untuk menyelamatkan negara itu dari konflik.

"Dunia tak berdaya melihat Palestina akibat penjajahan. Kita tak boleh berpaling dari penderitaan rakyat Palestina. Kita harus berjuang untuk Palestina," seru presiden.

BACA JUGA: BG Wakapolri? Suara Rakyat Sudah Dilempar ke Keranjang Sampah

Sementara itu, terkait pengelolaan ekonomi dunia, presiden meminta negara-negara tidak tergantung lagi pada International Monetary Fund (IMF), World Bank (WB) dan Asia Development Bank (ADB).

"Saya berpendirian pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan pada tiga lembaga keuangan itu. Kita mendesak reformasi arsitektur keuangan global," tegas presiden.

Saat ini, kata dia, dibutuhkan pimpinan global yang kolektif dan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru, siap memainkan peran global.

"Indonesia disebut bangkit sebagai negara berpenduduk muslim di muka bumi dan Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga di dunia siap memainkan pemeran global. Indonesia siap bekerjasama dengan berbagai pihak mewujudkan cita-cita itu," tandas presiden yang disambut tepuk tangan meriah.(flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 21 Kepala Negara Hadir di Peringatan KAA di JCC


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler