jpnn.com, JAKARTA - Chief Political Officer dari Political Strategy Group (PSG) Arief Budiman berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa memberikan ruang bagi Prabowo Subianto untuk memimpin tim transisi pemerintahan.
Diketahui, Prabowo saat ini menjadi capres yang unggul dalam penghitungan sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk pilpres 2024.
BACA JUGA: Kasad Maruli Promosikan Ajudan Prabowo Mayor Teddy ke Posisi Ini
Menurut Arief, proses transisi tidak bisa dianggap remeh dengan mempertanyakan fungsi tim tersebut ketika Jokowi di sisi lain berkomitmen memasukkan program unggulan Prabowo ke dalam perhitungan RAPBN 2025.
“Mengelola transisi kepresidenan bukan, lah, semata-mata formalitas peralihan kepemimpinan pemerintahan negara. Namun, ia juga simbol kehormatan kenegaraan yang dilapangkan jalannya oleh presiden yang segera purnatugas kepada sang presiden mendatang," kata dia kepada awak media, Senin (18/3).
BACA JUGA: Sebegini Pengacara Kubu Prabowo-Gibran Menghadapi Gugatan di MK
Menurut Arief, transisi pemerintahan bukan sekadar membahas program semata, melainkan membahas pemikiran presiden terpilih.
Toh, kata dia, Jokowi bisa menerima imbas positif ketika berkomitmen mendorong pembentukan tim transisi pemerintahan bagi presiden terpilih.
BACA JUGA: Mendagri Tito Bantah Pergantian Pj Gubernur Aceh karena Prabowo-Gibran Kalah
"Jokowi perlu memberikan ruang luas bagi Prabowo, jika tidak, bukan tidak mungkin Prabowo akan mengambil sikap diametral terhadap dirinya pasca-20 Oktober 2024,” kata Arief.
Dia mengatakan barisan pendukung Prabowo termasuk parpolnya, Gerindra tentu bercita-cita menjadi penentu arah bangsa dan pemerintahan lima tahun ke depan.
Gerindra, kata dia, akan kecewa apabila tim transisi tidak terbentuk dan Jokowi malah memimpin koalisi besar pendukung pemerintahan mendatang.
"Maka, hal ini akan menjadi catatan kekecewaan pertama bagi pemilih Prabowo,” tutup Arief. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan