jpnn.com - JAKARTA - Sejak penangkapan penyidik senior KPK Novel Baswedan, kritikan terhadap Presiden Joko Widodo terus mengalir.
Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia, Ray Rangkuti mengatakan kritikan terus datang karena selama ini hanya presiden yaang dianggap bisa menyelamatkan KPK dari kriminalisasi. Namun, Jokowi sapaan akrab Joko Widodo, terlihat pasif dalam bertindak.
BACA JUGA: Enam WNI Masih Hilang di Everest
"Jika presiden juga bersikap diam, seolah tidak tahu-menahu tentu semua orang akan mengira, tindakan polisi ini dengan sengaja dibiarkan oleh presiden," ujar Ray pada JPNN, Minggu (3/5).
Tadinya, kata Ray, publik menaruh harapan pada Kompolnas yang selama ini menjadi pengawas Polri. Namun, Kompolnas diakuinya tak bertaring dan justru cenderung berpihak pada Polri. Alih-alih mengkritik Polri, Kompolnas juga dianggap melakukan pembiaran selama ini atas sejumlah aksi kriminalisasi yang dilakukan Polri.
BACA JUGA: Agar Lebih Dipercaya, Kepolisian Perlu Direformasi
"Karena efektifitas Kompolnas dalam melihat kasus-kasus seperti ini tak bisa diharapkan, maka satu-satunya jalan adalah presiden yang harus tegas bersikap," imbuh Ray.
Menurut Ray, sejumlah kasus yang dijeratkan pada beberapa tokoh di KPK tidak dapat dilihat lagi sebagai penegakan hukum murni, melainkan balas dendam belaka.
BACA JUGA: Cegah Ulur-ulur Dibawa ke Pulau Eksekusi, Freddy Budiman Ditanya Lagi
"Jangan sampai KPK mati suri justru di era presiden yang terpilih karena janjinya akan memperkuat KPK," tandas Ray.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda tak Serius Cegah Korupsi, Ini Datanya yang Bikin Tjahjo Kecewa
Redaktur : Tim Redaksi