jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Jaringan Keadilan dan Kebijakan Publik William Yani Wea mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang peternak ke Istana untuk mendengarkan keluh kesah atas kendala yang terjadi di sektor peternakan menuai pujian.
William menjelaskan, adanya pertemuan perwakilan peternak dengan Presiden Jokowi merupakan angin segar bagi sektor peternakan di Indonesia. Apalagi, dalam pertemuan tersebut para peternak dengan lepas menyampaikan apa yang dialami para peternak selama ini.
BACA JUGA: Peternak Terdampak Pandemi, Ibas Genjot Sejumlah Bantuan
"Kami sangat mengapresiasi Presiden Jokowi yang bersedia mengundang dan mendengarkan keluh kesah para peternak. Bahkan langsung meminta Menteri terkait untuk menindaklanjutinya," kata William Yani di Jakarta, Rabu (15/9).
William berharap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi segera menindaklanjuti apa yang diperintahkan Presiden Jokowi usai mendengarkan keluh kesah para peternak itu.
BACA JUGA: Setelah Diamankan Polisi, Peternak Ayam Ini Akhirnya Bertemu Jokowi
Selain itu, William menyarankan agar Pemerintah memberdayakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait peternakan untuk membuat pabrik pakan terbaik agar harga pakan ternak dapat terkendali. Kemudian, mengawasi kemungkinan adanya kartel yang mengatur harga pakan dan DOC menjadi sangat tinggi.
"Buat kebijakan agar tidak ada monopoli usaha peternakan dan bentuk petugas pedampingan dari ahli peternakan kementerian," tegasnya.
BACA JUGA: Batal Gelar Aksi Damai di Depan Istana, Peternak Unggas Malah Dibawa ke Polda Metro Jaya
Diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi menerima 15 orang perwakilan peternak di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/9) untuk mendengarkan keluh kesah atas kendala yang terjadi di sektor peternakan.
Terdapat tiga hal yang disampaikan perwakilan peternak kepada Presiden Jokowi yaitu berkaitan dengan persoalan budi daya atau bibit ayam petelur, pakan bagi ayam petelur berupa jagung yang cenderung naik harganya, dan harga dari telur yang saat ini sangat rendah.
Presiden Jokowi memberikan petunjuk antara lain pertama, meminta Mentan dan Mendag melakukan langkah cepat pekan ini agar kebutuhan jagung, khususnya di tiga tempat yaitu Klaten, Blitar dan Lampung, bisa tertangani dengan harga yang sangat normatif dan jika perlu menggunakan subsidi-subsidi tertentu untuk tiga daerah sentra tersebut.
Presiden Jokowi memerintahkan Mentan dan Mendag dapat memastikan agar dinamika harga jagung stabil. Menurut Mentan, sentra jagung ada di mana-mana, namun distribusinya perlu dipermudah bagi peternak.
Ketiga terkait perlunya regulasi yang bisa melindungi peternak, di mana Presiden Jokowi memerintahkan Mentan dan Mendag secara bersama membangun regulasi bersama.
Sejumlah perwakilan peternak yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Ketua Pinsar Petelur Nasional Yudianto Yosgiarso, Ketua Koperasi Putera Blitar Sukarman, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Rofi Yasifun dan Suroto yakni peternak ayam petelur yang sempat diamankan petugas karena membentangkan spanduk atau poster saat kunjungan kerja Presiden di Blitar, Jawa Timur. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil