Jokowi Diminta Lebih Revolusioner

Selasa, 06 Januari 2015 – 15:33 WIB
Presiden Joko Widodo, bersama ibunda. Foto: istimewa

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Presidium Indonesia Timur, La Ode Ida minta agenda kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan kabinetnya harus terukur dan tidak merasa terganggu oleh perseteruan politik antara Koalisi Merah Putih (KMP) dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

"Presiden Jokowi dan Wapres JK tidak boleh merasa terganggu. Anggap saja semua itu sebagai satu proses pendewasaan demokrasi. Pemerintah hanya perlu menjaga agar kepentingan publik dan aktivitas masyarakat luas tetap terjaga normal," kata La Ode Ida, Selasa (6/1).

BACA JUGA: Pemda Diminta Segera Ambil Hasil TKD CPNS 2014

Menurut Ida, yang perlu dilakukan Jokowi di tahun 2015 ini adalah fokus pada memposisikan diri sebagai pemimpin dan manejer pemerintahan untuk pembangunan. Termasuk penegakkan hukum, khususnya 'gerakan bersih-bersih' di birokrasi pemerintahan, pelaku politik, dan aparat penegak hukum.

"Tepatnya, Jokowi-JK harus tampil sebagai pemimpin negara untuk memastikan bahwa tujuan negara secara bertahap bisa dicapai," ujarnya.

BACA JUGA: Menkopolhukam Tegaskan Belum Ada Pergantian Kapolri

Dikatakannya, tahun ini akan sangat menentukan citra Jokowi-JK selanjutnya, jika mampu membuktikan kerjanya bermanfaat bagi rakyat, maka akan sangat diapresiasi tinggi, dan sekaligus rakyat akan tidak percaya pada kekuatan politik yang terus berniat untuk mengganggunya.

"Sebaliknya, jika kerjanya sama dengan prestasi rezim sebelumnya, apalagi dinilai lebih rendah, maka akan jadi amunisi bagi kelompok-kelompok politisi untuk menyerangnya yang pada tingkat tertentu akan mempengaruhi opini publik," kata Ida.

BACA JUGA: Kisruh Golkar, MS Hidayat: Memang Harus ke Pengadilan

Untuk itu lanjutnya, Jokowi-JK harus jadi pengarah efektif agar para pembantunya membuat program dan aksi nyata yang mampu melakukan perubahan baik secara fisik maupun mental.

"Penegakkan hukum harus lebih revolusioner agar mampu melindungi hak-hak rakyat, menciptakan keadilan, dan membersihkan pemerintahan dari anasir korupsi, termasuk di dalamnya memenjarakan pemilik rekening gendut serta memaksa agar uang mereka disita oleh negara," pinta mantan senator asal Sulawesi Tenggara itu. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusia Juga Kesulitan Cari Black Box AirAsia QZ 8501


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler