jpnn.com - JAKARTA - Proses islah antara dua kubu berkonflik di tubuh Partai Golkar mengalami kemunduran. Kesepakatan untuk menyelesaikan masalah melalui perundingan kini dianggap tidak lagi efektif.
Adalah langkah kubu Agung Laksono menggugat penyelenggaraan Munas IX Bali ke pengadilan yang jadi penyebabnya. Kubu Aburizal Bakrie menganggap langkah tersebut merusak proses damai yang tengah berlangsung.
BACA JUGA: Rusia Juga Kesulitan Cari Black Box AirAsia QZ 8501
"Tadinya kita sudah sepakat semua status quo sampai perundingan dibuka kembali. Tapi sekarang mereka sudah ke pengadilan, jadi rasanya memang harus di pengadilan mencari keadilan," kata Ketua harian Golkar dari kubu Aburizal Bakrie, MS Hidayat saat dihubungi, Selasa (6/1).
Menurut Hidayat, pihak Agung juga telah ingkar janji dengan tetap melanjutkan gugatan. Pasalnya, dalam pertemuan antara kedua kubu beberapa waktu lalu mereka berjanji akan cabut gugatan.
BACA JUGA: Kepala BIN yang Baru Masih Misterius
"Itu diucapkan Andi (juru runding kubu Agung, Andi Matalatta) waktu perundingan Desember yang lalu," ujar mantan Menteri Perindustrian itu.
Dengan situasi seperti ini, tambah Hidayat, pihaknya pesimis perundingan damai bisa membuahkan hasil. Karena itu, Aburizal dan para pengurus versi Munas IX Bali kini siap untuk bertarung di pengadilan.
BACA JUGA: Keluarga Korban AirAsia Maksimal dapat Rp 1,25 Miliar
"Saya sudah tidak optimis. Kami juga cenderung menuju pengadilan," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Pendanaan SAR AirAsia Dibiayai Negara
Redaktur : Tim Redaksi