Jokowi Enggak Tahu Apakah Ini akan Lebih Buruk Lagi

Selasa, 28 Juli 2020 – 16:41 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada peserta Program Kegiatan Bersama Kejuangan (PKB Juang) Tahun Anggaran 2020 melalui telekonferensi dari Istana Bogor, Selasa (28/7). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi meminta TNI-Polri mengawasi situasi geopolitik yang memanas antara China-Amerika.

Terlebih situasi itu makin mencekam di tengah pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Jokowi Pengin Postur APBN 2021 Tahan Dampak Pandemi Global

Jokowi menyampaikan itu saat memberikan arahan kepada peserta Program Kegiatan Bersama Kejuangan (PKB Juang) Tahun Anggaran 2020 melalui telekonferensi dari Istana Bogor, Selasa (28/7).

Awalnya Jokowi menyampaikan, dunia saat ini tengah menghadapi sebuah masa yang sangat sulit di mana persoalan kesehatan berlangsung bersamaan dengan persoalan ekonomi.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Optimistis Indonesia Tercepat Kedua setelah China

Setidaknya 215 negara, termasuk Indonesia, mengalami kontraksi dalam pertumbuhan ekonominya pada tahun ini akibat pandemi Covid-19.

Jokowi mengingatkan tentang dampak pandemi Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi global.

BACA JUGA: Yakinlah, Pak Jokowi Tak Akan Paksa Gibran Jadi Capres 2024

Menurut presiden, sejumlah lembaga internasional memprediksi situasi pertumbuhan ekonomi global saat ini masih sangat dinamis.

Empat bulan lalu, kata Jokowi, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan berada di minus 2,5 persen.

Sebulan setelahnya, Bank Dunia menyampaikan bahwa ekonomi global akan tumbuh pada posisi minus 5 persen.

Tiga minggu yang lalu, giliran OECD yang menyampaikan bahwa ekonomi global akan terkontraksi pada minus 6 hingga 7,6 persen.

"Saya enggak tahu apakah ini akan bergerak lebih buruk lagi karena memang situasinya sangat dinamis sekali. Begitu juga dengan prediksi pertumbuhan ekonomi untuk negara-negara juga berubah-ubah," kata Jokowi.

Selain itu, IMF juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di 3 besar setelah Tiongkok dan India.

Ekonomi Tiongkok diprediksi masih tumbuh 1,5 persen, disusul India yang diprediksi akan tumbuh 1,2 persen, lalu Indonesia di posisi 0,5 persen.

"Namun, dengan perubahan-perubahan yang makin buruk tadi, kami juga belum mendapatkan angka-angka yang paling akhir berapa posisi negara kita pertumbuhan ekonominya di 2020," imbuhnya.

Prediksi kondisi ekonomi Indonesia tersebut masih jauh lebih baik dibanding beberapa negara lain.

Jokowi memerinci, Prancis diperkirakan minus 17,2 persen, Inggris diperkirakan akan minus 15,4 persen, Jerman diperkirakan akan minus 11,2 persen, dan Amerika diperkirakan akan minus 9,7 persen. Menurut Jokowi, hal tersebut akan berimbas pada situasi geopolitik global.

"Apa yang ingin saya sampaikan dengan kondisi yang ada? Hati-hati ini sudah mengimbas kepada geopolitik global. Ini semuanya harus tahu, Laut China Selatan mulai memanas, China-Amerika makin memanas," jelasnya.

Oleh karena itu, Jokowi menginginkan Indonesia bisa mengambil manfaat dari momentum pandemi yang terjadi saat ini.

"Tentu saja kita akan terus berjuang menyelesaikan masalah Covid-19 dan juga masalah ekonomi yang terjadi di negara kita. Momentum ini harus diambil," tambahnya.

Untuk diketahui, seminar PKB Kejuangan diikuti oleh para perwira siswa TNI dan peserta didik Polri yang berasal dari Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI, Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau), dan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler