jpnn.com - JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo resmi lengser dari jabatan Gunernur DKI Jakarta, Kamis (16/10). Surat pemberhentian sebagai gubernur itu sudah dikirim oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Pemprov DKI Jakarta.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Biro Daerah dan Kerjasama Luar Negeri Pemprov DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Dia mengaku sudah menerima surat tersebut. "Sudah ditandatangani presiden dan kami sudah menerima surat itu," jelasnya.
BACA JUGA: DPR Apresiasi Kadin Promosikan Potensi Ekonomi Indonesia
Menurut Heru, dengan adanya surat itu status Jokowi sudah jelas. Yakni tidak lagi sebagai Gubernur DKI. Dia mengatakan bahwa jabatan Gubernur akan dijabat oleh Wakil Gubernur yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Dia melanjutkan surat itu akan segera disampaikan pada Jokowi. "Segera saya berikan pada Pak Jokowi," paparnya.
Pada bagian lain, Jokowi dalam sambutannya pada acara perpisahan dengan sejumlah pejabat pemprov DKI Jakarta mengatakan bahwa dia sudah tidak lagi menjabat sebagai gubernur. "Hari ini (kemarin) saya resmi tidak lagi menjadi gunernur DKI Jakarta," ujarnya.
BACA JUGA: Ini Jadwal Acara usai Pelantikan Jokowi
Kepastian itu dia katakan setelah mendapatkan informasi dari pemprov DKI Jakarta. Namun dia belum melihat surat yang dikirim oleh SBY itu. "Saya sudah dengar tadi. Tapi suratnya saya belum lihat," ucapnya.
Mulai besok, dia mengatakan tidak akan bertugas lagi di tempat kerjanya yakni di Balai Kota. Namun dia akan tetap datang ke Balai Kota untuk mengemasi berkas-berkas serta barang miliknya. "Akan saya masukkan kardus terus dibawa ke rumah dinas," tuturnya.
BACA JUGA: Wali Kota Semarang Serahkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
Jokowi mengatakan, sisa tiga hari menjelang pelantikan akan dia gunakan untuk fokus memeriksa calon menteri yang akan duduk di dalam kabinetnya. Mantan Wali Kota Solo itu mengaku akan melakukan seleksi sendiri pada calon menteri.
Caranya, dia akan memanggil sendiri para calon menteri itu. Selain itu fit and proper test pun dilakukan secara mandiri. Menurut Jokowi hal itu sangat dibutuhkannya. Pasalnya dia ingin mengetahui kemampuan calon bawahannya di kabinet.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa kemampuan leadership menjadi hal yang dipertimbangkan. Selain itu, rekam jejak juga diutamakan. Sebab dia ingin menteri di dalam kabinetnya mempunyai rekam jejak yang bersih. (aph)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Berbagi Kunci Sukses
Redaktur : Tim Redaksi