jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan lawatan luar negeri pekan depan. Dia akan menghadiri dua konferensi tingkat tinggi (KTT) yang berlangsung di dua negara.
Pada 13-15 November 2018, Jokowi akan menghadiri KTT ASEAN ke-33 di Singapura. Kemudian dia melanjutkan perjalanan menuju Port Moresby, Papua Nugini untuk menghadiri KTT APEC pada 17-18 November 2018.
BACA JUGA: Jokowi Minta Kader Hanura Gerak Door to Door Agar Berhasil
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa agenda Presiden di Singapura sangat padat. Selain menghadiri KTT, juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral.
"Pada saat di Singapura memang sangat padat karena dalam waktu dua setengah hari akan ada lebih dari 17-20 pertemuan. Kami masih bahas, ada beberapa pertemuan bilateral yang harus dimatangkan persiapannya terutama dari segi waktu," kata Retno usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (8/11).
BACA JUGA: Jokowi: Ini kan Kebangetan, Astaghfirullahaladzim
Dijelaskan Retno, ada dua isu utama yang akan disampaikan Presiden pada saat di Singapura.
Pertama, soal konsep Indo Pasifik, terutama pada saat pertemuan East Asia Summit (EAS).
BACA JUGA: Jokowi Sesalkan Eksekusi Mati Tuti Tanpa Pemberitahuan
Kedua, mengenai masalah Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), di mana Indonesia menjadi ketua tim negosiasi.
Retno menuturkan, para pemimpin dari setiap negara akan memberikan komitmen lebih agar negosiasi RCEP dapat segera diselesaikan.
"Kalau dapat diselesaikan, maka 16 negara akan menjadi suatu building block perdagangan yang sangat besar. Pesan untuk melanjutkan negosiasi ini juga akan disampaikan Presiden pada KTT RCEP nanti," jelas Retno.
Selain dua isu utama tadi, Jokowi juga akan menyinggung isu Palestina. Sedangkan di KTT APEC, isu yang akan membahas berkaitan dengan ekonomi digital dan masa depan APEC terutama setelah tahun 2020.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Perempuan Lebih Hebat dari Laki-Laki
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam