jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama 29 Kepala Negara/Pemerintahan pada Minggu (14/5), mengikuti upacara pembukaan Belt and Road Forum For International Cooperation di China National Convention Center, Beijing, RRT.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa Indonesia telah memiliki program pembangunan yang antara lain dilakukan pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas.
BACA JUGA: Sempatkan Bertemu Ibu Pejalan Kaki dari Sragen, Pak Jokowi Dikasih Ayam Jago
"Dalam konteks ASEAN, telah ada pula ASEAN Connectivity 2025, seperti peluncuran layanan transportasi laut Roll-on/Roll-Off atau Ro-Ro antara Davao - General Santos - Bitung yang diresmikan bersama oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte," ucap Retno.
Dia menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia terbuka bagi kerja sama dengan pihak luar, termasuk dalam konteks inisiatif belt and road.
BACA JUGA: Kunker ke Beijing, Jokowi Hadiri KTT Jalur Sutra
"Indonesia selalu menekankan bahwa kerja sama tersebut harus membawa kepentingan bagi rakyat dan memberikan kontribusi bagi perdamaian, stabilitas dan perdamaian dunia," jelas dia.
Setelah menghadiri upacara pembukaan, Jokowi akan berkunjung ke masjid tertua dan terbesar di Beijing, yakni Masjid Niujie. Momen itu juga digunakan mantan wali kota Surakara, bertemu dengan Imam Masjid, Ketua Asosiasi Islam Tiongkok dan Tokoh Muslim.
BACA JUGA: Cak Imin Ingatkan Ada Indikasi Membenturkan Jokowi dengan Parpol
Presiden juga menerima beberapa kunjungan kehormatan, di antaranya adalah dengan Presiden Universitas Tsinghua, Perdana Menteri Polandia Beata Szydlo dan IMF Managing Direktur Christine Lagarde. Semua pertemuan ini dilaksanakan di hotel di mana Presiden menginap.
"Sebelum mengikuti acara jamuan makan malam di Great Hall of The People, presiden mengadakan pertemuan dengan Presiden RRT Xi Jinping," pungkas Retno.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... LBH Jakarta Kaji Kemungkinan Membela Wanita Pengkritik Jokowi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam