jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas Kabinet Kerja membahas pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang rencana akan dibangun di Kota Depok, Jawa Barat.
Dalam rapat yang dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil hingga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, presiden mengatakan keinginannya agar UIII segera dibangun.
BACA JUGA: Presiden Terima Surat Kepercayaan 9 Dubes Negara Sahabat
Mengawali rapat tersebut, presiden yang kerap disapa Jokowi itu mengatakan sudah menerima laporan tentang progres terkait pembangunan UIII yang Perpresnya sudah diteken setahun lalu.
Dia pun mengingatkan pentingnya mendirikan kampus tersebut.
BACA JUGA: KPK Minta Empat Orang Dekat Jokowi Segera Lapor Kekayaan
"UIII dibentuk bukan hanya untuk menjawab kebutuhan domestik, tetapi menjawab kebutuhan masyarakat internasional. Untuk memperkokoh kepemimpinan Indonesia di dunia internasional, terutama umat Islam internasional," ucap Jokowi.
Dia juga menyinggung kembali pembicaraannya dengan pemimpin negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) saat pertemuan di Jakarta, tahun lalu.
BACA JUGA: Cari Solusi Pelarangan Cantrang, Jokowi Temui Nelayan
Antara lain Sekjen OKI Mahmud Abbas menyampaikan agar generasi muda Indonesia sebaiknya belajar ekonomi perdagangan dan perminyakan ke Timur Tengah.
Sebaliknya, pelajar dari Timur Tengah juga bisa menimba ilmu di Indonesia.
"Beliau menyampaikan itu. Tapi sebaliknya, generasi muda Timur Tengah yang ingin belajar ke Indonesia itu sebaiknya belajar mengenai Islam. Menurut beliau-beliau Islam di Indonesia ini adalah dalam praktik keseharian Islam yang betul," jelasnya.
Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi M Nasir usai rapat tersebut mengatakan pembangunan UIII berada di bawah koordinasi Kemeterian Agama.
Mengenai persiapan infrastrukturnya disiapkan oleh Kementerian PUPR.
"Kami di Kemenristek Dikti hanya membantu akademiknya. Perizinan, program studi (prodi) apa yang diajukan oleh Kemenag nanti kami evaluasi. Jika oke, setuju, maka langsung dibuka prodinya," jelas Nasir.
Karena usulan dari Kemenag belum ada, dan pembangunannya juga belum dimulai, Nasir belum bisa bicara banyak.
Dia hanya menyampaikan bahwa Presiden di rapat tersebut meminta persoalan lahannya segera diselesaikan.
"Instruksi Presiden segera diselesaikan lahan itu untuk segera digunakan," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi Janji Naikkan Dana Bantuan PKH pada 2019
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam