Jokowi Ingin IDI Ikut Berkontribisi Wujudkan Smart Hospital

Jumat, 26 Oktober 2018 – 07:15 WIB
Presiden Joko Widodo saat membuka Muktamar IDI XXX di Samarinda Convention Center, Kalimantan Timur pada Kamis (25/10). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, SAMARINDA - Pemerintah mengharapkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang terdepan mengikuti perubahan di era revolusi industri 4.0. Di mana teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Kondisi itu pun memunculkan tantangan tak terkecuali bagi industri kesehatan dan manajemen rumah sakit.

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka Muktamar IDI XXX di Samarinda Convention Center, Kalimantan Timur pada Kamis (25/10).

Pada forum itu, Presiden yang kondang disapa dengan panggilan Jokowi itu menggambarkan betapa dunia kini telah berubah dengan adanya startup-startup yang tumbuh memanfaatkan perkembangan teknologi dan segala kemudahan yang dihadirkan. Jokowi ingin agar kemajuan dan kemudahan tersebut juga hadir di ranah kedokteran.

BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Banyak Opsi Tutup Defisit BPJS Kesehatan

"Mereka mengikuti perubahan global yang ada, melihat arah angin yang ada, kemudian menyiapkan aplikasi sistem yang sesuai dengan zamannya. Saya juga ingin IDI mendahului dibandingkan dengan bidang-bidang lainnya," ucap suami Iriana itu.

Kepala Negara memberikan gagasannya seputar kemudahan yang mungkin dapat memberikan manfaat besar bagi para pasien yang memerlukan layanan kesehatan di wilayah yang belum terjangkau layanan kesehatan seperti yang dirasakan masyarakat di kota-kota besar.

BACA JUGA: Kata Erick Thohir soal Politikus Sontoloyo

Menurutnya, hal tersebut sudah semestinya menjadi pemikiran besar bila melihat persebaran penduduk Indonesia yang tersebar di banyak pulau dengan tingkat pelayanan kesehatan yang belum merata.

"Saya enggak tahu aplikasi sistem apa yang bisa memudahkan orang misalnya di Kabupaten Asmat tapi perintahnya dari Jakarta. Orang bisa mendiagnosa di Halmahera, di Maluku Utara, tapi bisa diberi perintah dari Jakarta bagaimana cara menanganinya," ungkap Jokowi.

BACA JUGA: Komentari soal Sontoloyo, Maruarar Sebut Jokowi Penyabar

Di tingkat rumah sakit, dia mengemukakan gagasan mengenai arah pelayanan menuju apa yang disebutnya sebagai smart hospital.

Dalam gambarannya, smart hospital ini mampu memberikan pelayanan terintegrasi dengan data-data medis pasien yang saling terhubung dengan rumah sakit lain bahkan hingga ke apotek dan BPJS Kesehatan.

Karena itu dia berharap IDI dapat mengambil peran dalam mewujudkan gagasan tersebut mengikuti perkembangan teknologi dan informasi yang ada. "Kalau kita masih berpikir jadul, cara-cara lama, tradisi lama kita pakai ya tahu-tahu ditinggal kita," tambah Jokowi. (fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Bilang Sontoloyo, Jokowi Dianggap Anti-Kritik


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler