jpnn.com, SELAYAR - Pariwisata terus berkembang menjadi lifestyle di era digital saat ini. Orang semakin bangga menggunakan atribut Pariwisata.
Anak-anak muda juga semakin bangga explore di tempat-tempat eksotis di tanah air, daripada traveling di Kuala Lumpur, Singapore, Bangkok, Vietnam dan Negara tetangga lain.
BACA JUGA: Dimeriahkan Konjen India, FDS 2017 Makin Mendunia
Ini adalah suasana baru di era baru dalam pariwisata Indonesia. Daya saing Pariwisata Indonesia memang terus melejit naik. Branding Wonderful Indonesia juga terus meningkat.
Publik juga semakin yakin, DNA Indonesia adalah Pariwisata. Karena itu, tidak salah Presiden Jokowi menjadikan Pariwisata sebagai sector prioritas dan sekaligus core economy bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Para Pemilik Lapangan Golf Indonesia Apresiasi Kemenpar
Sampai-sampai, Pemerintah Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan memberikan nama salah satu pulau di sebelah seletah Sulsel itu dengan nama Jokowi Island. Nama yang mirip Presiden RI ke-7 tersebut.
”Ini adalah bentuk apresiasi kami, apresiasi masyarakat, dengan memberikan nama 'Jokowi Island' untuk sebuah pulau di wilayah kami. Bukan sekadar penghargaan, pemberian nama itu juga untuk menarik perhatian wisatawan,” ujar Bupati Kepulauan Selayar, Basli Ali.
BACA JUGA: Ground Breaking Bandara Internasional Bali Utara 28-29 Agustus 2017
Basli mengatakan, hal ini dilakukan karena pihaknya juga sadar bahwa Pariwisata menjadi salah satu andalan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Terbukti, imbuh Basli, berkat perhatian Presiden dan upaya keras Kementerian Pariwisata (Kemenpar), berbagai hasil manis dikecap. Mulai dari sederet penghargaan wisata internasional sampai lahirnya beragam gebrakan wisata menarik.
Sekadar informasi, saat ini lahan seluas 500 hektar sudah dipersiapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan tinggal menunggu proses pembangunan dan pengembangan dari investor. Basli juga menegaskan bahwa nantinya dipastikan akan banyak objek wisata yang ditawarkan Jokowi Island.
”Nanti juga bisa mampir ke Taman Nasional Takabonerate yang memiliki keindahan alam bawah laut,” ujar Basli. Saat ini, wisata Selayar memiliki cukup banyak pulau cantik dengan pesona alam tidak ada duanya. Sejumlah 130 pulau masih belum terjamah dan memiliki nama. Adanya Jokowi Island diharapkan dapat menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Selayar.
Tempat tersebut juga rencananya akan dikunjungi Jokowi dalam waktu dekat ini. Itu setelah, Jokowi berencana akan melakoni kunjungan ke Makassar untuk membuka Hari Koperasi Nasional (Harkopnas), 12 Juli mendatang.
”Kepulauan Selayar memang indah. Indonesia juga punya tempat wisata kelas dunia selain Raja Ampat. Kami juga mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata, tahun depan akan digelar even besar, Sail Takabonerate 2019,” katanya.
Persiapan sudah dikebut. Salah satunya menggandeng konsorsium yang akan membantu pembangunan hotel berbintang lima di daerah ini. Bukan hanya itu. Untuk membuat wisatawan semakin nyaman, jaringan telekomunikasi kabel bawah laut, tengah disiapkan. Terhubung langsung dengan kabupaten tetangga, Jeneponto.
“Kami telah menggelar pertemuan dengan konsorsium dan mereka siap membantu mempercepat berbagai fasilitas yang dibutuhkan. Selain untuk mendukung pariwisata, kami juga akan membangun cold storage untuk perikanan karena potensi kami tak kalah besarnya,” papar Basli.
Sejak tahun lalu, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata telah menetapkan Kepulauan Selayar sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Lahan seluas 500 hektar sudah disiapkan, dan pemerintah telah menjamin pembangunan infrastruktur senilai Rp9 triliun, lengkap dengan berbagai kemudahan untuk investor.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut positif Selayar memberikan nama Jokowi Island. Menurut Menpar, Jokowi itu bintang iklan terbaik untuk pariwisata. ”Begitu beliau tampil jadi bintang selalu meledak, foto di mana saja destinasi jadi populer," kata pria asli Banyuwangi itu.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wonderful Indonesia Jadi Tamu Kehormatan Festival Tourism International Prancis
Redaktur : Tim Redaksi