Jokowi Janji Bicara Kasus BLBI Setelah 22 Juli

Kamis, 17 Juli 2014 – 16:50 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden (capres) Joko Widodo alias Jokowi enggan berkomentar saat ditanya tentang penyelesaian kasus dugaan korupsi terkait penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Menurutnya, hal itu lebih baik dibahas setelah dirinya resmi menjadi presiden.

Politisi PDI Perjuangan (PDIP) ini menilai komentar tentang BLBI hanya akan membuat panas suasana. Ia memilih untuk berbicara soal BLBI setelah pengumuman tentang hasil pemilu presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli nanti.

BACA JUGA: Prabowo-Hatta Kalah, Demokrat Tetap di Koalisi Merah Putih

"Setelah tanggal 22 baru saya ngomong. Saya sekarang nggak mau bicara yang membuat panas suasana politik. Kita bicara yang dingin-dingin saja kita bicara yang empuk-empuk saja," kata Jokowi usai menghadiri pertemuan dengan relawan di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (17/7).

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah melakukan penyelidikan dugaan korupsi pengucuran BLBI. Ketua KPK Abraham Samad bahkan sudah menyatakan siap memanggil Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam kapasitas sebagai Presiden RI kelima yang membuat kebijakan release and discharge kepada para penerima BLBI.

BACA JUGA: Jokowi Janji Bicara Kasus BLBI jika Jadi Presiden

Jokowi juga bungkam saat ditanya tentang rencana KPK memanggil Megawati. Ia memberikan alasan yang sama bahwa komentar mengenai hal tersebut hanya akan membuat panas suasana. "Saya tidak mau komentar yang membuat suasana panas," tandas Gubernur DKI Jakarta nonaktif ini.(dil/jpnn)

BACA JUGA: Mandailing Natal Kekurangan Guru SD

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sarankan Kubu Prabowo-Hatta Tak Pungkiri Angka di Kawal Pemilu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler