jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menyayangkan tidak adanya satu pihak pun yang mendesak agar pasangan presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla mengucapkan terima kasih pada pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Padahal, Prabowo-Hatta telah berkompetisi secara sehat, fair, taat aturan, serta menjaga keamanan dan ketertiban yang sangat menentukan kualitas demokrasi.
"Semestinya begitu ditetapkan Mahkamah Konstitusi, pasangan Jokowi-JK segera mendatangi pasangan Probowo-Hatta. Kan tidak salah jika pemenang yang lebih dulu mengucapkan terima kasih. Tindakan itu mungkin sama pentingnya dengan membentuk rumah transisi," ujarnya di Jakarta, Selasa (26/8).
BACA JUGA: Boni Tepis Pemberitaan soal Penggerudukuan Kantor Transisi demi Posisi
Menurut Daulay, kalau pasangan Prabowo-Hatta belum mengucapkan selamat pada Jokowi-JK, tentu bisa dipahami. Apalagi, sejauh ini tim kuasa hukum pasangan calon presiden yang diusung Koalisi Merah Putih itu masih meyakini bahwa pilpres menyisakan sejumlah persoalan yang belum tuntas dalam persidangan MK. Karena itu, wajar jika pasangan Prabowo-Hatta belum sempat mengucapkan selamat.
Selain itu, Daulay juga menilai Jokowi telah menyederhanakan persoalan karena menganggap tidak perlu melakukan rekonsiliasi karena merasa bersahabat dengan Prabowo. Menurut Daulay, persoalan rekonsiliasi bukan hanya urusan pribadi Jokowi, tetapi juga menyangkut lebih 62 juta pendukung Prabowo-Hatta yang belum tentu menerima kemenangan presiden terpilih yang berpasangan dengan Jusuf Kalla itu.
BACA JUGA: Komunikasi Demokrat-PDIP Masih Senjang
"Kalau hanya urusan pribadi Prabowo-Hatta, ya tidak perlu pihak Jokowi mengharapkan ucapan selamat. Begitu juga, tidak perlu ada ucapan terimakasih dari Jokowi-JK pada Prabowo-Hatta," katanya.
Karenanya Daulay mengingatkan bahwa langkah bijak Jokowi diperlukan karena hal itu menyangkut kepentingan bangsa secara keseluruhan. Apalagi, Jokowi-JK butuh dukungan dari semua kalangan, terutama dari para pemilih Prabowo-Hatta yang juga sangat militan.
BACA JUGA: Penuhi Panggilan Bareskrim, Kompolnas Siap Jelaskan Maksud ATM Polisi
Agar atmosfer ketegangan pasca-pilpres segera mencair, kata Daulay, sikap kenegarawanan Jokowi sangat ditunggu. "Tidak perlu menunggu nasehat dari para timses-nya, Jokowi semestinya bisa mengupayakan pertemuan dengan Prabowo-Hatta. Tentu tidak salah bila upaya itu diinisiasi oleh pihak Jokowi-JK," pungkas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat: Belum Perlu Naikkan Harga BBM Sekarang
Redaktur : Tim Redaksi