jpnn.com - Pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Joko Widodo dan Jusuf Kalla dinilai lebih unggul dalam penguasaan isu sektor perumahan dibandingkan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
"Di sektor perumahan, kubu Jokowi-JK menang telak atas Prabowo-Hatta," kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (11/5).
BACA JUGA: Tambahan CPNS Dihitung dari Jumlah Pegawai Pensiun
Menurut Ali, kesimpulan itu dinyatakannya setelah melihat debat sektor perumahan antara tim masing-masing capres-cawapres yang digelar Forum Wartawan Perumahan Rakyat, Selasa (10/6).
Ia berpendapat, dalam debat tersebut, tim sukses Prabowo-Hatta yang menampilkan Harry Azhar Aziz dan Drajad Wibowo yang keduanya merupakan anggota DPR Komisi XI, tertinggal jauh dalam pemahaman serta kapabilitasnya di sektor perumahan rakyat dibandingkan dengan tim sukses Jokowi-JK yaitu Enggartiasto Lukita dan Setyo Maharso.
BACA JUGA: Kasus Hambalang, Ignatius Mulyono Ngaku Tidak Kenal Machfud Suroso
"Tim sukses Prabowo-Hatta masih terkesan bermain di politik anggaran dan belum menyentuh kondisi pasar sebenarnya. Belum ada sosok yang benar-benar menguasai sektor perumahan. Berbeda dengan tim sukses Jokowi-Hatta yang memperlihatkan kualitas pemahaman dari tim yang ada," katanya.
Ali pun memaparkan, beberapa pernyataan yang bersifat salah besar atau blunder dari Prabowo-Hatta antara lain bank tanah yang dinilai sulit dilakukan di perkotaan. Padahal sebenarnya di perkotaan masih terdapat sejumlah tanah-tanah aset pemda, BUMN, atau BUMD yang bisa dimanfaatkan untuk bank tanah.
BACA JUGA: Laporan Keuangan Polri Diganjar Opini WTP
Kemudian ide pembangunan 2 ribu menara rumah susun bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan sebagai alternatif pilihan, menurut Ali, memberikan gambaran bahwa inti dari pembangunan tower rumah susun belum sepenuhnya dipahami tim Prabowo-Hatta.
"Karena seharusnya rumah susun dibangun di perkotaan," katanya.
Ia juga menyayangkan pernyataan tim Prabowo-Hatta mengenai kepemilikan asing yang membolehkan warga negara asing memiliki dengan hak pakai.
Sementara dari tim Jokowi-JK, ia menyoroti antara lain pembangun kampung deret di DKI Jakarta sebagai salah satu alternatif pemenuhan hunian serta pengurusan biaya secara online untuk mengurangi biaya-biaya siluman Meskipun belum disampaikan secara utuh mengenai realisasinya, menurut Ali, dengan program seribu menara rusunami tahun 2007 yang dibuat JK dapat menjadi pengalaman untuk dapat merealisasikan hal tersebut.
Ia mengutarakan harapannya agar tim sukses Prabowo-Hatta dapat lebih menampilkan tokoh-tokoh yang benar-benar mengerti mengenai sektor perumahan. (rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Periksa Dua Saksi Swasta Terkait Korupsi Transjakarta
Redaktur : Tim Redaksi