jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Fadli Zon merespons kebijakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang melarang mudik Lebaran 2020 untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Wakil ketua umum Partai Gerindra ini menegaskan bahwa larangan mudik merupakan keputusan yang tepat, walaupun sangat lambat.
BACA JUGA: Fadli Zon: Pak Jokowi, Jangan Plinplan
"Akhirnya .... keputusan yang tepat walau sangat lambat," tegas Fadli di akunnya di Twitter @fadlizon dikutip JPNN.com, Selasa (21/4).
Fadli juga mengunggah salah satu link berita sebuah media online sembari memberikan respons.
BACA JUGA: Fadli Zon: PSBB Tak Berarti Tanpa Larangan Mudik
Tidak hanya soal larangan mudik, mantan wakil ketua DPR ini juga mempertanyakan Presiden Jokowi soal penurungan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.
Sebab, ujar dia, harga minyak dunia sudah turun. "Pak @jokowi kapan BBM turun? Harga BBM dunia sudah pada turun semua," twit Fadli.
Sebelumnya, dia juga sudah meminta Jokowi menurunkan harga BBM di Indonesia.
Hal ini, kata dia, sebagaimana janji Jokowi bulan lalu yang akan menurunkan harga BBM sebagai imbas jatuhnya harga minyak dunia.
“Sebulan lalu, atau 18 Maret 2020, Presiden @jokowi berjanji akan menurunkan harga BBM sebagai imbas terus anjloknya harga minyak dunia ke level US$30 per barel. Namun, hingga hari ini, janji tersebut belum juga dipenuhi,” twit Fadli di akun Twitter @fadlizon dikutip JPNN.com, Senin (20/4).
Bagi Fadli, tetap tingginya harga jual BBM di Indonesia pada saat harga minyak dunia sedang anjlok memang mengherankan.
Apalagi, saat ini harga minyak dunia berada dalam level terendah sejak 18 tahun terakhir.
Dia menyebut, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei jatuh ke level USD 24,88 per barel.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April anjlok menjadi USD 20,37 per barel. Minyak Brent merosot lebih dari 50 persen dalam 10 hari terakhir.
“Dengan penurunan-penurunan tersebut, mestinya harga BBM telah turun jauh dari posisi harga saat ini, yg terakhir kali ditetapkan pada 5 Januari 2020,” katanya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy