jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing menilai, sangat ideal jika nantinya Joko Widodo menggandeng Mahfud MD sebagai calon wakil presiden saat maju sebagai capres di Pilpres 2019.
Pasalnya, Mahfud memiliki segudang kelebihan yang diyakini mampu meningkatkan perolehan suara mantan Wali Kota Surakarta tersebut nantinya.
BACA JUGA: Fadli Zon Pengin Banget MK Batalkan Presidential Threshold
Menurut Emrus, Mahfud merupakan sosok ilmuwan, profesor yang cerdas, tenang dan memiliki nalar yang luar biasa.
Selain itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU), seorang santri dan tokoh pluralis. Kelebihan ini dinilai sangat tepat untuk menghadapi kemungkinan Jokowi diserang dengan isu anti Islam nantinya.
BACA JUGA: Jokowi: Tahun Ini Akan Selesai Delapan Bendungan
"Presiden Jokowi kan pernah menghadapi isu anti-Islam, komunis dan pro-China. Nah, berpasangan dengan Mahfud tentu memberi nilai lebih. Intinya, mereka dapat saling mengisi," ujar Emrus di Jakarta, Selasa (3/7).
Meski demikian, pengajar di Universitas Pelita Harapan ini mengakui ada tantangan yang cukup berat untuk dapat mewujudkan Jokowi berpasangan dengan Mahfud.
BACA JUGA: Jokowi Berpotensi Kalah Jika JK-AHY Bisa Berduet
Yaitu, dukungan dari partai politik. Karena tanpa ada dukungan tersebut, tidak mungkin keduanya dapat berlaga di kontestasi Pilpres 2019.
"Mahfud bukan tokoh parpol. Demikian juga dengan Joko Widodo, bukan ketua umum partai. Pertimbangan dari parpol tentu akan sangat menentukan. Partai kemungkinan besar pasti menawarkan bargaining position, karena dalam politik itu berlaku istilah tidak ada makan siang yang gratis," pungkas Emrus. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suara Kader Demokrat Menguat untuk Dukung Duet JK-AHY
Redaktur & Reporter : Ken Girsang