Jokowi Menjelma jadi Kekuatan Politik Tersendiri

Rabu, 02 Agustus 2023 – 08:31 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto menyebut Presiden Jokowi telah menjelma menjadi kekuatan politik tersendiri di akhir masa jabatannya memimpin NKRI.

“Jokowi yang selama ini disebut sebagai petugas partai kini telah menjelma menjadi kekuatan politik tersendiri dan memosisikannya sebagai kingmaker,” kata Dendik.

BACA JUGA: Sandiaga Uno dan Jokowi Bahas Bursa Cawapres, Ketemu Prabowo

Peta politik Pilpres 2024 menjelang tahapan pendaftaran paket capres-cawapres ke KPU (19 Oktober-25 November 2023) masih dinamis.

Hingga kini baru muncul nama tiga bacapres, yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.

BACA JUGA: Chandra: Hanya Presiden Jokowi yang Dapat Memolisikan Rocky Gerung

Bursa cawapres masih liar. Partai politik yang memenuhi syarat mencalonkan paket capres-cawapres masih kasak-kusuk.

Konon Jokowi ikut menjadi penentu dan pilihannya bisa memengaruhi partai-partai di koalisi pemerintahan membangun poros politik dan menentukan capres-cawapres.

BACA JUGA: Jokowi Minta Pengusaha Jangan Hanya Jual Bahan Mentah Saja

Menurut Dendik, pada titik tertentu telah terjadi perbedaan kepentingan antara Jokowi dengan PDI Perjuangan yang selama ini mengusungnya.

Berbekal keberhasilan selama memimpin Solo dan DKI Jakarta, Jokowi tampil sebagai pemimpin nasional dengan sejumlah terobosan.

Adapun fokus Jokowi dalam membangun infrastruktur telah meletakkan fondasi yang kokoh untuk Indonesia menjadi negara maju.

"Jokowi juga berani melangkah lebih jauh lagi dengan menggulirkan pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur," kata Dendik.

Dengan adanya batasan periode masa jabatan, Jokowi tidak bisa terus mengeksekusi program pembangunan yang berjangka panjang tersebut.

Menurut Dendik, Jokowi pun pengin memastikan presiden penggantinya mau melanjutkan jalur yang selama ini dibangun.

"Cawe-cawe ala Jokowi itu yang membuat nama-nama seperti Prabowo dan Ganjar kerap berada pada posisi unggulan, sementara Anies yang mengeklaim ingin perubahan, terus merosot,” ujar Dendik.

“Jokowi berada di antara dua pilihan, antara mendukung Prabowo atau Ganjar, tetapi kini tampak makin condong kepada Prabowo,” imbuhnya.

Hasil survei Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas Prabowo mencapai 28,4 persen, sedangkan Ganjar sekitar 23,5 persen, dan Anies 14,7 persen.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 15 hingga 21 Juli 2023 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi.

Metode survei yang dipakai ialah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar lebih kurang 2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

“Prabowo hampir tak terbendung memimpin bursa capres," kata Dendik. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler