jpnn.com - JAKARTA PUSAT - Tidak hanya pedagang kaki lima (PKL) yang membuat taman di Monumen Nasional (Monas) semrawut. Keberadaan parkir liar juga membikin kawasan wisata yang jadi ikon ibu kota itu tidak nyaman bagi pengunjung. Kondisi ini membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo angkat bicara.
”Saya sudah lihat sendiri kondisi parkir liar di kawasan Monas yang semrawut. Harus segera ditertibkan,” ujar pejabat yang akrab disapa Jokowi itu Minggu (3/8).
BACA JUGA: Pemkot Bekasi Siap-siap Razia Pendatang Baru
Jokowi juga mengaku sudah menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan Satpol PP melakukan penertiban parkir liar tersebut. Dia juga mengharapkan permasalahan parkir liar yang meresahkan pengunjung itu dapat diselesaikan dalam waktu dekat bisa. ”Saya sudah minta dinas terkait bergerak,” kata mantan Wali Kota Solo itu.
Jokowi percaya anak buahnya mampu menyelesaikan parkir liar. Sehingga, dia tidak perlu turun langsung ke lapangan dan hanya cukup mengawasi saja.
”Saya sudah suruh Dishub dan Satpol PP untuk melakukan pembersihan. Saya akan awasi bagaimana proses penertiban berlangsung,” cetus juga.
BACA JUGA: Pendatang Wajib Lapor 1 x 24 Jam Jika Tak Mau Dipulangkan
Sementara itu, Kepala Dishub DKI Jakarta, Muhamad Akbar, berjanji menjalankan instruksi gubernur. Dia akan segera mengerahkan personelnya untuk menertibkan parkir liar di kawasan Monas. ”Kita akan langsung laksanakan instruksi Pak Gubernur,” tegasnya.
Sedangkan Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso mengaku belum dapat menuntaskan penertiban PKL di kawasan Monas. Namun, dia berjanji akan menuntaskan penertiban PKL dan para tunawisma di sana, pekan depan.
”Tanggal 7 Agustus kami akan gelar operasi besar lagi di Monas. Insya Allah, saat itu kami tuntaskan semuanya,” terangnya.
BACA JUGA: Tol Padat, Pemudik Dihimbau Lewat Jalan Alternatif
Diungkapkannya juga, salah satu penyebab belum tuntasnya penertiban PKL Monas karena masih adanya lokbin (lokasi binaan) usaha kecil menengah (UKM) di samping Lapangan IRTI. Saat ini, Lapangan IRTI sedang direnovasi. Maka lokbin dipindah ke samping IRTI dan tak jauh dari kandang rusa. Karenanya, lokbin itu saat ini telah beralihfungsi menjadi tempat penyimpanan logistik para PKL.
”Kayak kemarin pas penertiban, pedagangnya rata-rata sudah tidak ada. Tapi, barang-barang mereka masih diumpetin di lokbin dan sekitar taman Monas. Jadi kami angkut saja semua barang PKL itu dan kami bawa ke Cakung (gudang penyimpanan barang milik Satpol PP, Red),” tuturnya.
Rencananya, razia PKL besar-besaran akan digelar pada 7 Agustus mendatang dengan mengerahkan 1.500 personel Satpol PP DKI. Jumlah ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah personel Satpol PP dan polisi serta Garnisun Tap I Ibu Kota pada penertiban Sabtu (2/8) lalu.
Tak hanya PKL, Satpol PP DKI juga bakal menertibkan para tunawisma yang kerap tidur di bangku taman Monas maupun rumput Monas. ”Saat razia Sabtu lalu ada 19 orang PMKS yang kami tangkap. Langsung dibawa ke panti sosial,” pungkasnya.(wok/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelabuhan Tanjung Priok Masih Lengang
Redaktur : Tim Redaksi