jpnn.com - JAKARTA- Presiden Joko Widodo meminta petani terus memproduksi bahan pangan sebanyak-banyaknya untuk cadangan dalam negeri di Bulog. Ia berharap cadangan pangan Indonesia bisa menyaingi Tiongkok. Saat ini saja cadangan beras di Bulog 50.000 ton sampai akhir tahun. Sementara, Tiongkok mencapai 40 juta ton.
"Ke depan Bulog akan menampung seluruh produksi petani yang kira-kira tidak mampu diserap pedagang dan pasar. Stoknya harus kuat, stok kita ini terlalu kecil. Cadangan beras kita ini kalau dibandingkan dengan negara lain, masih kurang," ujar pria yang akrab disap Jokowi itu saat makan siang bersama
pemilik penggilingan padi dan pengusaha serta pedagang beras di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/9).
BACA JUGA: Ketua MPR Dilaporkan ke MKD, Lebih Parah dibanding Kasus Donald Trump
Indonesia, tuturnya, juga masih kalah dari Filipina yang memiliki stok beras sebanyak 2,5 juta ton. Paling tidak, kata Jokowi, Bulog harus memiliki persediaan beras sebanyak 10 juta ton. Terpenting, tegasnya, Bulog harus memiliki gudang berkapasitas besar sehingga bisa menampung lebih banyak pangan dan beras.
"Bulog paling tidak stoknya harusnya di atas 10 juta ton. Memang ke depan seperti itu, tapi masih jauh. Kalau produksinya sudah banyak sekali ya tugasnya Bulog nanti. Saya yakin nanti Bulog akan mampu kalau punya gudang besar," lanjut Jokowi.
BACA JUGA: Ada Peluang...buat Tersangka Baru Skandal Kondensat
Dalam makan siang ini, Jokowi meminta masukan dari para pedagang dan pengusaha beras untuk persediaan di pasar. Ia berharap masyarakat, petani dan pedagang tidak ada yang saling merugikan, meski diupayakan kestabilan harga. Terutama untuk harga beras.
"Saya ingin mendengar masukan-masukan permasalahan dari hulu sampai ke bawah, ke hilir, problemnya apa, terutama dari pelaku," tandas Jokowi. (flo/jpnn)
BACA JUGA: KASBI Desak Pemerintah Angkat Bidan Desa PTT jadi PNS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssttt...Surya Paloh Bisa Diperiksa KPK terkait Kasus Suap
Redaktur : Tim Redaksi