jpnn.com - JAKARTA - Wacana untuk menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) kian mengencang. Itu setelah Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi menyatakan siap tidak populer demi menaikkan harga BBM.
Rencana tersebut mendapat tantangan dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Menurut Ketua Pengurus Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Batam, Yoni Mulyo Widodo, kenaikan harga BBM terasa menyesakan kaum buruh dan rakyat kecil.
BACA JUGA: Ini Penjelasan Megawati Soal BBM
Seharusnya pemerintah, kata Yoni, mampu mendorong kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat seperti menaikkan upah minimum 30 persen dan menjalankan jaminan pensiun yang layak.
“Dengan menaikkan harga BBM, buruh dan rakyat kecil justru mendapatkan kebijakan yang akan memiskinkan mereka," kata Yoni dalam siaran pers, Jumat (29/8).
BACA JUGA: Anas Jual Mobil Pemberian Nazaruddin
Kenaikan harga BBM, jelasnya, bakal berbuntut panjang pada kenaikan harga lainnya. Seperti naiknya harga makanan, minuman, pakaian, transportasi dan harga-harga lainnya.
Yoni juga tak memungkiri bahwa para pengusaha kecil dan mayoritas kaum buruh yang upahnya dikisaran Rp 1-2 juta sangat bergantung pada penggunaan BBM murah.
BACA JUGA: Jokowi Ngaku Siap Naikkan BBM, Puan Sebut Masih Wacana
“Apalagi selama ini para kaum buruh tidak pernah mendapatkan kompensasi, sehingga dengan naiknya harga BBM sangat merugikan dan memiskinkan kaum buruh yang sehari-harinya menggunakan sepeda motor dalam bekerja," terang dia.
Hal senada diungkapkan pimpinan pengurus KSPI Jawa Timur, Nandar. Menurutnya, kenaikan harga BBM akan lebih menyengsarakan kaum buruh, petani dan nelayan.
Nandar berharap pemerintah dapat mencari solusi lain, selain menaikkan harga BBM. Seperti menggunakan sisa anggaran APBN yang jumlahnya puluhan triliun.
"Atau melalui penggurangan penggunaan BBM di PLN dan mengganti dengan batu bara yang cost nya lebih murah dan menghemat anggaran," cetusnya.
Namun, bila pemerintah masih ngotot menaikkan harga BBM, KSPI Batam dan Jatim mengancam bakal mengorganisir aksi demonstrasi dan mogok nasional di seluruh kawasan Industri pada Oktober-November ini. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunggu 24 Jam untuk Lanjutkan Proses Pendaftaran
Redaktur : Tim Redaksi