jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan tujuan dari dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang secara jelas termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
"Perlu saya ingatkan kepada kita semuanya bahwa membentuk negara Republik Indonesia ini bukan untuk berseteru, bukan untuk bertikai. Tapi tujuan utamanya jelas, kita ingin menciptakan kesejahteraan umum, kita ingin mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Presiden Jokowi pada acara penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2016 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5).
BACA JUGA: Presiden Jokowi: Seharusnya Menjadi Hal Biasa Mendapatkan WTP
Dia menyebutkan beberapa bulan terakhir energi bangsa ini habis hanya untuk mengurus hal-hal yang tak produktif. Karena itu mantan wali kota Surakarta ini mengajak semua pihak mengingat lagi tujuan dari pembentukan NKRI.
“Kita banyak omong ketimbang bekerja di akhir-akhir ini. Banyak berdebat ketimbang bekerja. Banyak demo-demo yang tidak bermanfaat ketimbang bekerja. Banyak saling menyalahkan ketimbang bekerja. Lupa kita semuanya untuk membangun negara ini, membangun negeri ini," tegas dia.
BACA JUGA: Pemerintahan Jokowi-JK Mendapat Sanjungan
Momentum diberikannya predikat layak investasi bagi Indonesia oleh lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P), merupakan salah satu kesempatan emas yang harus dimanfaatkan. Kemudian predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LHP-LKKL 2016 juga menjadi momentum tepat bagi bangsa Indonesia untuk kembali bekerja keras.
“Ini sebuah kesempatan yang harus kita gunakan. Jangan masuk dalam framing saling menghujat, menjelekkan, menyalahkan, dan berdebat yang tidak ada habisnya," tutur mantan gubernur DKI Jakarta itu.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Indonesia-Swedia Sepakat Kembangkan Energi Baru Terbarukan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Akan Sambut Kunjungan Raja Swedia di Istana Bogor
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam