Jokowi: November, Harga Gas di Bawah USD 6

Selasa, 04 Oktober 2016 – 23:40 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA--- Presiden Joko Widodo memerintahkan agar harga gas ditekan hingga di bawah USD 6 per juta metrik british thermal unit (MMBTU). 

Menurutnya, itu untuk meningkatkan daya saing industri

BACA JUGA: Naik Tipis, IHSG Pertahankan Tren Positif

Jokowi, sapaannya menilai, harga tersebut terlampau tinggi di tengah melimpahnya pasokan gas nasional.

 Untuk itu, Presiden menugaskan Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut Padjaitan dan , Menperin Airlangga Hartarto serta Menkeu  Sri Mulyanu melakukan melakukan finalisasi harga gas dengan tenggat waktu November.

BACA JUGA: Usaha Sampingan dengan Menjadi Teman Paskomnas

"Jangan sampai produk industri kita kalah bersaing hanya gara-gara masalah harga gas kita yang terlalu mahal. Saya minta dilakukan langkah-langkah konket agar harga gas kita lebih kompetitif," kata presiden dalam rapat terbatas di Kantor Presiden.

Saat ini, harga gas nasional mencapai USD 9.5 per MMBTU. Bahkan di beberapa titik, seperti Sumatera Utara, harga gas yang diberlakukan untuk industri adalah USD 12 per MMBTU.

BACA JUGA: IIHLEC Jawab Persaingan Sektor Halal Global

Menurut Jokowi, harga gas nasional lebih tinggi ketimbang negara lain yang cadangan gasnya tidak sebanyak Indonesia. Presiden mengatakan, jika hal tersebut terus dibiarkan, industri dalam negeri bakal tertekan.

"Di Vietnam hanya USD 7 per MMBTU. alaysia, Singapura hanya SGD 4 per MMBtu. Padahal, negara kita punya cadangan gas bumi yang banyak, dan sebaliknya negara tersebut, bisa dikategorikan impor gas bumi. ini harus dibenahi , karena implikasi besar pada kemampuan daya saing industri kita terutama keramik, tekstil, petrokimia, pupuk, baja yang banyak gunakan gas," imbuhnya.

Terkait itu, Menteri Airlangga memprediksi penurunan gas untuk industri bisa menciptakan penghematan hingga Rp31 triliun. gas akan besar manfaatnya untuk industri.

Nantinya ada 11 sektor industri yang bisa memanfaatkan harga gas yang jauh lebih terjàngkau. Selain itu, pembangunan industri juga bisa lebih merata pertumbuhannya, tidak melulu di Pulau Jawa.

"Kami sudah mengidentifikasi 11 industri termasuk 1 kawasan yang diharapkan dengan harga gas seperti yang diarahkan  Presiden, yaitu di bawah 6 dollar AS atau sama dengan harga ekspor plus biaya transportasinya," ujar Airlangga. (flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... OJK Lembaga Terbaik Respons Tax Amnesty


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler