IIHLEC Jawab Persaingan Sektor Halal Global

Selasa, 04 Oktober 2016 – 15:48 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia International Halal Lifestyle Expo & Conference (IIHLEC) dinilai sebagai jawaban atas persaingan global di sektor industri halal.

“Ajang ini akan membuktikan Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim tak sekadar bisa menjadi konsumen industri halal, tapi juga produsen,” kata ketua IIHLEC Sapta Nirwandar.

BACA JUGA: OJK Lembaga Terbaik Respons Tax Amnesty

Sapta menyampaikan hal tersebut bersama Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat, yang mewakili Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, saat menggelar konferensi pers di Jakarta.

Acara yang didukung oleh Kemenperin, Kementerian Pariwisata, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Masyarakat Ekonomi Syariah, dan Ciputra Artpreneur ini akan digelar pada 6-8 Oktober 2016 di Jakarta.

BACA JUGA: September, Inflasi Di Daerah Ini Lebih Rendah dari Nasional

Secara keseluruhan expo tersebut akan mencakup sepuluh sektor yang menjadi bagian dari gaya hidup halal.

Yakni makanan, pariwisata, fashion, kosmetik, pendidikan, finansial, farmasi, media dan rekreasional, layanan kesehatan dan kebugaran serta seni dan budaya.

BACA JUGA: Penerbangan Kepri-Tiongkok Dibuka Akhir Tahun

Menurut Sapta, penyelenggaraan IIHLEC merupakan bentuk kepedulian atas kurangnya informasi mengenai industri halal di Indonesia.

“Sebuah inisiatif untuk membentuk sistem dukungan untuk komunitas muslim agar bisa mengakses dan mendapat pengetahuan tentang produk halal dan layanan dari pemerintah berdasarkan hukum Islam,” paparnya.

Kegiatan ini juga akan menjadi pusat dari aktivitas dan informasi bagi komunitas muslim untuk belajar, menemukan dan diarahkan ke bisnis, produk dan layanan yang halal.

Sementara itu, Syarif menyampaikan, Indonesia menempati posisi negara konsumen terbesar dari produk makanan halal dunia saat ini, yaitu sebesar USD 197 miliar dengan diikuti Turki mencapai USD 100 miliar.

Selanjutnya, Indonesia juga menduduki peringkat kesepuluh dalam industri dan pasar halal dunia, sedangkan Malaysia peringkat pertama.

“Perkembangan industri halal di Malaysia jauh lebih maju dibanding kita karena Malaysia sedang mengembangkan industri halalnya secara masif,” ungkap Syarif.

Terkait penghargaan tentang program halal, Syarif menyampaikan, Indonesia telah memenangkan tiga kategori Halal Travel Award di United Arab Emirates (UAE) pada tahun 2015.

Selain itu, Lombok yang dijuluki sebagai Pulau Seribu Masjid meraih World’s Best Halal Tourism Destination dan World’s Best Halal Honeymoon Destination, sementara Sofyan Hotel Jakarta mendapatkan penghargaan World’s Best Family Hotel.

“Saat ini, Lombok menjadi sorotan dunia untuk wisata halal. Dan, selanjutnya telah mencanangkan tiga lokasi wisata halal baru, yaitu Aceh, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Barat,” tuturnya. (adv)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Lakukan Energize Trafo Baru di Gardu Induk Pameungpeuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler